Liputantimur.com, Donggala – Guna mengantisipasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Gas LPG, dan Minyak Goreng di wilayah Kabupaten Donggala. Polres Donggala Gelar Rapat Koordinasi (Rakor), Kamis (14/04/22) bertempat di ruang kerja Kapolres Donggala.
Rakor juga dihadiri Wakapolres Donggala, Kabagsumda, Kadis Perindag Kab. Donggala , SBM PT.Pertamina ( Persero) Loli Oge, Kasat Intelkam Polres Donggala, Kasat Reskrim Polres Donggala, Serta instansi terkait yakni Dinas Perindag Kabupaten Donggala.
Tak ketinggalan juga para Kanit II Sat Intelkam Polres Donggala,.Kanit Idik II Sat Reskrim Polres Donggala Serta para Perwakilan pemilik SPBU.
Rapat koordinas (Rakor) tersebut tak lain bertujuan membahas antisipasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Wilayah Donggala dipimpin oleh Kapolres Donggala AKBP Muhammad Yudie Sulistiyo,S.I.K.
Pembahasan tersebut menyangkut proses tahap pembangunan Pelabuhan Donggala oleh PT. WIKA yang mengajukan permintaan BBM kepada pihak PT. Pertamina untuk opersional perusahaan, tidak menggunakan BBM penugasan.
”Ini merupakan upaya menindak lanjuti terjadinya kenaikan harga BBM Sehingga muncul aksi unjukrasa di berbagai wilayah di Indonesia, maka lakukan pengawasan pendistribusian BBM yang dibantu oleh Satgas pangan”, Papar Kapolres AKBP Yudie.
Sementara itu pihak PT. Pertamina ( Persero) sendiri agar menghimbau kepada pengelola SPBU dengan membuat aturan terkait pendistribusian BBM agar tepat sasaran serta menambah alokasi BBM dalam bulan suci Ramadhan antisipasi terjadinya keributan.
Percepatan digitalisasi control pendistribusian BBM di SPBU yang masih terdapat pengambilan BBM penugasan ( Biosolar) dan kebijakan terhadap wilayah yang belum memiliki SPBU di daerah ( Riopakava ).
“Untuk LPG sendiri kiranya Adanya penambahan kuota tabung LPG 3 Kg sebanyak 560 tabung per Kecamatan di bulan suci Ramadhan, dan Satgas pangan rencana melaksanakan pasar murah di 16 kecamatan, dimana jenis kebutuhan pokok disubsidi oleh pemerintah,” tambahnya.
Untuk perkembangan harga Minyak Goreng di pasaran/pasar tradisional diketahui dengan : Minyak Goreng curah Rp 20.000,-/ liter, Minyak goreng kemasan sederhana Rp 50.000,- / 2 liter, serta Minyak goreng kemasan Rp 60.000,- / 2 liternya.
Berikut saran guna menangani kelangkaan Minyak Goreng, ditunjuk sebagai distributor Migor di wilayah Donggala guna mempermudah pengawasan, dimana mendapat distribusi kuota minyak curah dari PT. TSL Kabupaten Pasangkayu sebanyak 9 KL/ per kecamatan yang akan disalurkan tiap bulannya.
“Upaya pendistribusian minyak curah ditingkatkan untuk menetralisir harga minyak goreng premium, memberdayakan Bumdes dalam pendistribusian minyak curah serta mempersiapkan sarana dan prasarana dalam hal penyaluran,” sebutnya lagi.
Olehnya Kapolres Donggala AKBP Muhammad Yudie Sulistiyo,S.I.K melalui keterangan tertulisnya menyampaikan, rapat koordinasi tersebut merupakan bagian dari sosialisasi dalam pengendalian distribusi BBM bersubsidi.
Dirinya juga menyampaikan bahwa, Jajaran Kepolisian Donggala bersama Stakeholder siap untuk melakukan pengawasan distribusi dan antisipasi penyalahgunaan BBM Bersubsidi. (Ibra/Res Dggla).