Liputantimur.com – Bakteri Rhodococcus Ruber (RR) sudah lama dikenal (sejak 1977?) memiliki kemampuan metabolisme dan nutrisi yang beragam.
Dia dapat memanfaatkan hidrokarbon gas, hidrokarbon aromatik, steroid untuk sumber karbon dan energi.Dia pun bisa memanfaatkan polimer kompleks untuk bertahan hidup.
RR dijuluki bakteri unik karena bisa hidup di habitat berbeda. Iklim sedang, ia hidup. Begitupun di wilayah beriklim ekstrem, dia baik-baik saja, tak mati.
Bahkan dalam kondisi musim paceklik, pasokan oksigen atau nutrisi yang terbatas, RR tak masalah.Ia tetap tegar.
Dengan segala kehebatannya ini, para ahli merekomendasikan RR untuk digunakan dalam bioremediasi dan bioteknologi lainnya dalam rangka mendegradasi polutan secara alami serta memulihkan ekosistem yang terpapar racun.
Memakan Pelastik
Sebenarnya bukan hanya bakteri RR yang memiliki kemampuan super seperti itu. Di sampingnya ada pula Bacillus Pumilus Ā PseudomonasĀ dan Variovorax.
Kemampuan yang hampir sama juga dijumpai pada bangsa jamur mikroskopis, yani aspergillus dan penicilli kata ilmuan Serbia yan sukses membuktikan para bakteri Tanah Evenkia mampu memakan Pelastik (lihat indonesiawindow.com, edisi (6/10/2020).
Tiga bakteri yang disebutkan terkahir ditemukan di tanah Evenkia (Wilayah Krasnoyarsk), Serbia. Cuaca di wilayah ini sangat dingin hampir sepanjang tahun.
Tanah Evenkia termasuk zona permafrost di manaĀ tanah yang terus membeku selama dua tahun atau lebih, yang terletak di darat atau di bawah laut.
Bisanya di bawah kondisi iklim sangat dingin kemampuan metabolisme mikroba mengalami penurunan. Namun aturan ini tak berlaku bagi bakteri Tanah Evankia.
Mikroorganisme tanah ini tetap saja dapat memproses bioplastik secara efisien berdasarkan polihidroksi alkanoat (golongan poliester yang diakumulasi oleh beberapa bakteri pada keadaan pertumbuhan tidak seimbang).
“Kemampuan tanah kriogenik untuk āmenyerapā bioplastik tanpa efek berbahaya terhadap lingkungan telah terbukti secara eksperimental, yang, saya harap, akan menggantikan bagian signifikan plastik sintetis di pasaran di masa depan,ā tutur Profesor Svetlana Prudnikova dari Universitas Federal Siberia Departemen Dasar Bioteknologi yang dimuat di jurnal Chemosphere.
Temuan ilmuan Serbia mendapat dukungan dari ilmuan Belanda baru-baru ini. Percobaan laboratorium di Belanda menunjukkan bakteri RR bisa memakan dan mencerna plastik.
Bahkan hasil dari pencernaannya merupakan produk menguntungkan lingkungan,yaitu karbon dioksida yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan sejumlah lain yang tidak berbahaya.
Percobaan laboratorium ini dilakukan mahasiswa doktoral, Maaike Gaudriaan,di Royal Netherlands Institut for Sea Research (NIOZ). Hasilnya kemudian dipublikasikan di Jurnal Marine Pollition Bulletin volume 186, edisi Januari 2023.
Hadirnya bakteri RR dan kawan-kawannya, yang membawa semua kemampuannya itu, tentu mematahkan mitos “Butuh waktu ratusan tahun bagi tanah dapat mengurai plastik”.
Hal mana pula menjadi angin segar bagi beberapa pemerintahan dunia yang setiap hari dipusingkan oleh sampah pelastik yang menumpuk dan menggunung. Mengotori dan meracuni laut, sungai, dan danau di mana-mana.
Namun seperti apa wajah produk penghancur plastik yang memanfaatkan RR, kita tunggu saja pada lima tahun ke depan.(*)