Liputantimur, Bekasi – Raden Andreas Nandiwardhana yang saat ini menjadi Ketua Umum DPP KNPI dan Ketua DPD Bapera Provinsi Jawa Barat mempunyai perjalanan hidup yang tidak semulus orang bayangkan. Kerikil kerikil tajam menghadang perjalanan hidup beliau.
Pas hari Natal tepatnya hari sabtu, 25 Desember 2021, kami bersilaturahmi kerumah beliau di bekasi, Jawa Barat. Disambut dengan penuh suka cita oleh beliau dan segenap keluarga besar andreas NW.
Perjalanan hidup seseorang memang tidak semulus mata tetangga yang memandang , kelihatan lancar dan baik baik saja. Akan tetapi di balik itu semua ada banyak permasalahan yang mungkin tidak semua orang mampu menanggung beban tersebut.
Bersukur sekecil apapun nikmat yang Tuhan berikan. Jangan risaukan doa, perihal itu Tuhan tau kapan waktu terbaik untuk menjadi nyata. Kurang lebih itulah kalimat awal dari cerita Ketua Umum DPP KNPI tersebut.
Aristoteles Filsuf Yunani mengatakan, “Diri kita menunjukkan apa yang seringkali kita lakukan. Jadi, kebaikan bukanlah sebuah tindakan, melainkan kebiasaan.” Itulah kepanjangan Motto hidup Seorang yang akrab di panggil mas Andre.
“Memang baik jadi orang penting tapi lebih penting jadi orang baik dan yang terpenting lagi jadilah orang penting yang baik, tutur Mas Andre”.
Pria yang menikah tahun 2013 ini menjalani kehidupan layaknya orang baru berumah tangga. Awal menikah beliau tinggal di PIM (pondok indah Mertua) karena saat itu seorang Andreas harus mandiri dan dia bukan tipikal anak yang mengandalkan harta orang tuanya.
Setelah itu mengontrak di sebuah apartemen di kebagusan Jakarta selatan, yang ruangannya hanya satu kotak saja, karena saat itu beliau hanya tinggal berdua oleh sang istri. Seiring berjalannya waktu seorang andreas mulai berbisnis kecil kecilan dalam perjanan karir bisnisnya pun pasang surut.
Hingga suatu hari , seorang andreas pernah terlibat hutang pinjaman online, beliau menuturkan meminjam online itu dari angka 500 ribu sampai puluhan juta dan hampir seluruh aplikasi pinjol jika di total ada 60 aplikasi pinjol. Perlu diketahui, tahun 2018 bersama sang istri beliau telah dikarunia dua anak kembar. dan ini adalah rejeki melimpah dan tiada tara dari tuhan.
Tahun 2018 seorang Andre pernah mengalami kesulitan hidup yang luar biasa, bahkan beliau pernah tidak punya uang untuk membeli susu kedua anaknya saat itu. Dan saat itu sangat menyedihkan tutur seorang andre.
Disaat kesulitan yang melanda seorang RAN ini, dikantongnya hanya tersisa uang 1 juta rupiah saat itu, dana akhir tersebut dia belikan nasi bungkus dan dibagikan kepada orang orang yang membutuhkan. Belum selesai membagikan nasi kepada orang orang yang membutuhkan ada seorang kawannya nelpon, bro lu lagi ngak punya uang ya, ni pake duit gw dulu 200 milyar, gantinya pas lu ada uang aja. Sontak dia kaget. Puji tuhan ucapnya.
Seorang andreas percaya dan yakin akan kekuatan sedekah/ tabur tuai. Ketika kita mengalami kesulitan hidup, hal yang paling utama dilakukan adalah dengan cara berbagi bukan menahannya. Karena tuhan akan menolong orang yang ingin menolong hambanya.
Itulah tadi perjalanan hidup Raden Andreas Nandiwardhana, semoga dari kisah perjalanan hidup beliau kita bisa mengambil hikmahnya, khususnya akan efektifnya berbagi kepada sesama.