Makassar, liputantimur.com – Cafein menghambat pertumbuhan janin di rahim sedangkan vaksin Covid-19 berbasis messenger ribonucleic acid (mRNA) tak berbahaya bagi janin ibu hamil. Temuan ini membantu para orangtua mendapatkan anak yang sehat di tengah pandemi Covid-19.
Kafein
Riset peneliti merekomendasikan wanita untuk menghindari konsumsi kafein selama masa kehamilan. Penelitian yang dipimpin Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development (NICHI) pada National Instituteof Health di Amerika Serikat ini muncul dalam aplikasi ilmiah JAMA Network Open, 25 Maret 2021.
Penelitian ini mempelajari data 2.000 wanita dari ras dan etnis berbeda serta dengan 813 minggu kehamilan di 12 klinik kesehatan terdaftar.
Dikutip Kompas,Sabtu (27/03/2021 : 8), peneliti mencatat, kafein diyakini menyebabkan pembuluh darah di rahim dan plasenta mengerut. Pengerutan ini dapat mengurangi suplai darah ke janin dan menghambat pertumbuhan.
Dampak selanjutnya, ukuran badan janjin atau bayi menjadi kecil.
Vaksin Covid-19
Merujuk data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Ameika Serikat, banyak pihak yang meyakini invidu yang hamil lebih parah jika tertular Covid-19 dan butuh rawat inap, perawatan intensif, serta berisiko pada kehamilannya.
Pertanyaaan kemudian muncul, apakah vaksin dapat mencegah janin dari penulan Covid-19 ?. Jawaban yang diperoleh para peneliti ialah ‘Ya’, dapat mencegah janin dari penulan Covid-19.
“Kami memiliki bukti vaksin Covid-19 (pada ibu hamil) memicu kekebalan yang melindungi bayi”, kata Galit Alter, peneliti dari Ragon Institute, Kompas, Sabtu (27/03/2021 : 8). Namun vaksin Covid-19 yang dimaksud ialah vaksin yang berbasis mRNA yakni Pfizer dari BioNTech atau moderna.
Bukti yang dimaksud oleh Galit Alter antara lain hasil penelitian yang dimuat di American Journal of Obstertrics and Ginecology (AJOG) pada Maret 2021.
Penelitian itu mengamati 131 perempuan usia subur, 84 hamil, 31 menyusui, dan 16 tidak hamil. Semuanya menerima salah satu dari dua vaksin berbasis mRNA baru, yaitu Pfizer-BioNTech atau Moderna.
Hasilnya, titer yang diinduksi vaksin atau tingkat anti bodi setara pada tiga kelompok. Efek samping setelah vaksinasi juga jarang terjadi dan sebanding di seluruh penelitian.
Tim peneliti juga membandingkan tingkat anti bodi yang diinduksi vaksinasi dengan yang diinduksi infeksi alami Covid-19 selama kehamilan. Hasilnya, tingkat anti bodi jauh lebih tinggi dari vaksinasi.
Ditemukan pula antibodi yang dihasilkan vaksin ada di semua sampel darah tali pusat dan air susu ibu. Ini menunjukkan tansfer antibodi dari ibu ke bayi baru lahir.
Di masa pandemi Coviid-19 ibu hamil hendaknya tidak mengkonsumsi kafein dan dianjurkan menerima vaksinasi sehingga bayi yang dilahirkan sehat walafiat (*)