Liputantimur.com, Makassar – Lebih dari 10 orang pengguna jalan raya Amanagappa mengalami kecelakaan tunggal pasca jalan ini ditinggalkan pekerja proyek IPAL Mei 2021 dan Desember 2021. Satu orang diantaraya meninggal dunia setelah beberapa hari mendapat rawatan di RS Pelamonia,Makassar.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua RT03/RW01 Anton Christian Setlight dan Ketua LPM Yakob Paluin kepada liputantimur.com,Rabu (05/01/2022) pukul. 20.15 Wit.
Beberapa bagian badan jalan menganga dan kedua pekerja proyek tidak meninggalkan rambu-rambu jalan. Dua poin ini menjadi faktor utama terjadinya kecalakaan tunggal di jalan raya yang berlokasi di RT003/RW001 Kelurahan Baru Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar.
“Kalau terpasang rambu-rambu jalan yang menandakan sebagian jalan ini dalam kondisi rusak tentu pengguna jalan akan lebih berhati-hati dan menghidari bagian jalan yang rusak sehingga kecil kemungkinan pengguna jalan ini mengalami kecelakaan tunggal”, kata Ketua RT001/RW003 Imran J Darise.
Cepat bertindak
Sejumlah usulan dari Bhinmas, ketua RTRW, tokoh masyarakat (Tomas) dan Tokoh agama (Toga) Kelurahan Baru Kecamatan Ujung Pandang disampaikan kepada Camat Ujung Padang Syahrial Syamsuri dan Lurah Baru Fajar Arianto dalam forum Pramusrembang warga di Kantor Kelurahan Baru Kecamatan Ujung Pandang Jln.Slametriyadi, Kota Makassar, Rabu (05/01/2021).
BACA JUGA : https://liputantimur.com/kecalakan-tunggal-di-jalan-amanagappa-terus-terjadi-kenapa-yah/
Salah satu usulan yang urgen direalisasikan ialah pegaspalan beberapa bagian badan Jln.Amangappa. Pasalnya, sejak proyek IPAL dikerjakan sekitar Mei dan Desember 2021, lebih dari 10 orang pengguna jalan ini megalami kecelakaan tunggal. Satu diantaranya meninggal dunia di RS Pelamonia, Makassar.
Tidak mau jumlah korban kecalakaan tunggal bertambah di wilayahnya, Kepala Kelurahan Baru Kecamatan Ujung Pandang Fajar Arianto cepat mengambil tindakan. Dia langsung berkoordinasi dengan pihak PT Wika, kontraktor yang mengerjakan proyek IPAL di Jalan Amanagappa.
“Beberapa jam sebelum acara Pramusrembang dan silaturahim dengan Pak Camat digelar, pihak PT Wika datang menemui saya memberitahukan terkait poyek Ipal Losari.Tapi karena adanya desakan warga, pelaksanaan pengaspalan saya minta dipercepat.Kalau bisa hari ini”, kata Fajar.
Permintaan Fajar Arianto dipenuhi PT Wika sehingga Jalan Amanagappa mendapat giliran pengaspalan pukul.20.45 Wit atau 4 jam pasca Pramusrembang digelar. (*)