Liputantimur.com | Polman – Tumpukan sampah yang kian memprihatinkan di sejumlah titik di Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menuai sorotan tajam dari berbagai pihak.
Salah satunya dari Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD-KAHMI) Polewali Mandar, Pratama Hadi Syaputra menyatakan keprihatinan atas kondisi tersebut.
Pratama Hadi Syaputra pun meminta agar pihak terkait segera menyelesaikan persolan sampah di sejumlah titik Kecamatan Wanumulyo tersebut.
Senada dengan itu, ketua umum HMI Polman, Ahmad Idris juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi sampah yang terkesan tak dipedulikan pihak terkait.
“Kami menilai bahwa penanganan sampah di Wonomulyo sudah berada pada tahap darurat, terlebih di beberapa lokasi seperti sekitar jembatan batas Sidodadi dan Desa Sidorejo yang tumpukan sampahnya nyaris menutup badan jalan dan mengganggu aktivitas warga,” ujarnya, Minggu (13/4/2025).
Ia berharap agar Bupati Polewali Mandar segera menangani persoalan tersebut, terlebih kata Ahmad Idris hal ini terkait kenyamanan masyarakat dan kebersihan lingkungan.
“Kiranya Bupati harus mengambil langkah taktis dan cepat. Bukan hanya membicarakan program 100 hari kerja, yang hanya berkesan ucapan seremonial,” tegasnya.
Selain itu, MD-Kahmi dan HMI Polman menyampaikan tiga tuntutan kepada seluruh elemen pemerintah agar persoalan tersebut segera diselesaikan.
Pertama, meminta Camat Wonomulyo dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) untuk segera membersihkan dan mengangkut sampah yang telah menumpuk, terutama di sekitar jembatan yang hampir menutup akses jalan dan menimbulkan bau.
Selanjutnya yang kedua, mendesak pihak kecamatan dan DLHK untuk menyediakan tempat pembuangan sampah sementara (Dumb sampah) di beberapa titik, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di perumahan, pertokoan, dan warung makan yang belum mendapat layanan pengangkutan sampah.
Dan yang ketiga, mendesak Bupati Polewali Mandar untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja Camat Wonomulyo dan Kepala DLHK. Keduanya diminta lebih aktif turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi lingkungan serta mendengarkan keluhan warga.
Pratama Hadi Syaputra berharap Pemerintah segera mengambil tindakan nyata dan tidak menunggu situasi menjadi lebih parah.
“Masalah sampah bukan hanya soal kebersihan, tapi juga menyangkut kesehatan dan kualitas hidup masyarakat,” pungkasnya.
Ia menegaskan akan mengawal permasalahan tersebut agar sesegera mungkin pemerintah mengambil tindakan. (Dhy)