Liputantimur.com – Secara pribadi saya sarankan lebih baik LSM menjalankan perannya sebagai agen yang membantu negara menekan angka kemiskinan.75 persen bekerja untuk menekan angka kemiskinan, 25 persen lebihnya masuk ke bidang lain.
By the way, Siapa penduduk miskin ?. Dari sisi pengeluaran, jawabannya keluarga yang mengeluarkan uangnya untuk konsumsi sebesar Rp.2,2 juta per bulan, atau Rp.460.000 per orang.Plus nihil tabungan (BPS Februari 2021).
Lalu berapa jumlah keluarga miskin di Indonesia ?. Jumlahnya 28 juta pada 2021 dari 25,3 juta pada 2020 (BPS,: dem).Naik 2,7 juta akibat pandemi Covid-19.
Itu angka keluarga miskin. Nah, ada lagi kelompok lebih miskin,disebut KERE, penghasilan 2 juta ke bawah.Jumlahnya lebih tinggi, yaitu 27,5 juta kuarta I tulis liputan6.com (15/07/2021).
Sehingga total penduduk yang ekonominya morat-marit di negeri ini sebanyak 52,8 juta atau 20.30 persen daro 260 juta penduduk RI.
Mencegah bertambahnya penduduk miskin dan penduduk kere pemerintah menggelontorkan 4 program utama.
Jangka pendek berupa menjaga inflasi, bantuan sosial dan peningkatan daya beli. Sedangkan program jangka panjang meliputi peningkatan produktivitas melalui pendidikan dan keterampilan.
Publik berharap LSM lebih meningkatkan kualitas pengawasan pelaksanaan program bantuan sosial, peningkatan daya beli dan pendidikan – keterampilan.
Semua penyimpangan yang dilakukan oleh aparat pemerintah pada empat bidang kehidupan itu harus diluruskan oleh LSM.
Apapun pangkatnya pejabat, kalau melakukan KKN dan pungli terkait bantuan sosial, peningkatan daya beli, dan bantuan pendidikan, harus dilaporkan kepada pihak berwajib (KPK dan Polisi).
Tidak boleh ada tawar menawar di sini. Jangan ada LSM masuk angin karena uang. Mengapa ? karena kemiskinan adalah ancaman laten bagi perpecahan bangsa yang sangat mahal harga perbaikannya.
Tawar menawar juga tidak boleh ada untuk mafia tanah dan mafia peradilan karena mereka inilah faktor kemiskinan.
Di samping menjalankan fungsi kontrol, publik juga berharap LSM melaksanakan peran pemberdayaan kelompok masyarakat miskin. LSM mendidik dan melatih keterampilan anak-anak jalanan, gang motor, dll, sehingga ke depan mereka dapat hidup mandiri. Terlibat menjaga kenyamanan hidup bersama.
Penulis: Pettarani, Ketua AWPI Kota Makassar