Jakarta – Sebuah sikap yang tidak terpuji apabila ada seseorang atau sekelompok orang yang mendukung perceraian, terlebih ini adalah kasus pribadi, hal ini disampaikan oleh sang suami As pada, senin (13/12/21 )di Jakarta.
Sejatinya konflik ini bisa di damaikan dengan cepat karena ada satu pihak yang merasa lebih hebat maka kasus ini sulit untuk berdamai, ending dari cerita ini adalah pengajuan gugatan cerai dari sang istri, tutur sang suami.
Yang jadi pertanyaan adalah apakah tanpa dukungan dari Rekan kerja dan keluarga akan terjadi kasus perceraian ini?. Atau bila mana seluruh rekan kerja dan keluarganya mendukung untuk bersatu apakah akan terjadi hal demikian?. Saya yakin pasti ceritanya akan berbeda.
Saya mendapatkan informasi ini dari AK langsung pada malam hari, waktu itu kami berbicara 4 mata di ruang pentri beberapa hari setelah sidang pertama, “ia mengatakan dengan jelas dan gamblang Seluruh teman saya disini mendukung perceraian saya, ucapnya”.
Perilaku rekan (Ak) ini jelas mencoreng nama baik RSCM yang dikenal profesional, yang mana bukan fokus bekerja malah memberi dukungan yang memang bukan tugasnya.
Selain mendapat dukungan rekan kerjanya di RSCM PJT Lantai 5, dia juga mendapat dukungan dari keluarganya, agar cepat berpisah. Padahal Dalam Islam seseorang (perbuatan) yang mendukung perceraian itu adalah sangat di benci oleh Allah SWT, tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturahmi apalagi ikatan pernikahan setingkat perjanjian antara Tuhan dan Nabi, tutur sang jurnalis ini.
As menjelaskan secara detail, “Para rekan kerja dan keluarganya bukan mendamaikan malah mendukung membuat konflik perpecahan dan perceraian dua insan ini, sehingga mencampuri urusan rumah tangga orang lain dengan masukan yang negatif”.
Saya ulangi perceraian adalah sebuah perbuatan yang sangat di benci oleh Allah SWT dalam Pancasila kita meyebutnya tuhan yang maha esa, tapi hal ini malah berujung panjang yang justru melibatkan banyak orang”, karena mencampuri urusan rumah tangga orang lain.
Sang suami menambahkan, apalagi para rekan kerjanya mendukung dan merusak persatuan Indonesia baik langsung maupun tidak langsung, karena kelompok kecil dalam sebuah negara adalah keluarga.
Sekali lagi saya meminta kepada Ibu Lies Dina Liastuti (Dirut RSCM) untuk memecat seluruh teman teman AK yang terlibat
Karena dengan keberpihakannya ada orang yang dizalimi, sehingga Ibu Lies Dina Liastuti Dirut RSCM harus mengambil tindakan tegas dan cepat dalam mencampuri urusan internal rumah tangga si AK dan AS.
Sekali lagi, saya meminta Dirut dan para petinggi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini menghukum dan menindak tegas seluruh pegawai PJT RSCM khususnya dilantai 5 , karena ini adalah kasus permufakatan jahat, seperti kita ketahui pernikahan adalah sebuah ikatan sakral dan bukan permainan.
Memainkan pernikahan sama saja mempermainkan ikatan suci di depan sang pencipta, mempermainkan ikatan suci sama saja mempermainkan Tuhannya, tegas AS.
Untuk diketahui bersama As adalah seorang Aktivis dan Jurnalis di beberapa media online di Jakarta dan daerah.
Hingga berita ini naik keputusan cerai telah di ketuk oleh pengadilan Jaksel pada Senin (13/12), di sidang pertama saya tidak hadir karena undangan tidak sampai dan sidang ke 2 saya terlalu lelah untuk menyusun kalimat sanggahan sehingga telat datang ke pengadilan, dan keputusan telah di ambil oleh pengadilan.
Harusnya pengadilan agama Jakarta Selatan memberikan sidang ke 3 dan ke 4. Ini adalah sebuah penzaliman yang luar biasa, karena hanya satu pihak, upaya terakhir yang akan ditempuh adalah dengan Verzet atau pengadilan ulang.
Sekali dengan tegas AS meminta kepada Ibu Lies Dina Liastuti (Dirut RSCM) memberhentikan seluruh pegawai yang terlibat dalam dukungan AK bercerai dengan AS dalam tempo yang sesingkat singkatnya, karena ini adalah perbuatan zalim dan kriminal yang luar biasa yang mencoreng nama baik RSCM, tutupnya.
Penulis :Wmr