Liputantimur.com, Palu – Usai viral diberitakan pasca pengeroyokan oleh 5 orang teman sebayanya, kondisi Korban diketahui bernama Ulul Azmi (16) tahun salah satu siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Palu, kini terbaring lemah dirumahnya, di Jalan Sungai Bongka, Kelurahan Ujuna, di Kota Palu.
Berdasarkan postingan akun bernama Ummix Zahra yang juga merupakan Relawan Darul Dakwah Irsyad (DDI) Kota Palu disalah satu grup sosial media (Sosmed) Facebook, nampak si korban terbaring lemah, Minggu, (20/3/2021) pagi.
“Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh, adakah yang bisa membantu adik Ulul Azmi Umur (16) tahun, alamat di Sungai Bongka, Ujuna, untuk berobat, pernyataan keluarga sudah di bawa ke Rumah Sakit namun ditolak karena kendala biaya dan tak bisa gunakan BPJS sebab korban penganiayaan,” tulisannya lagi grup Facebook.
“Penganiaya dan pelaku sudah ditangani pihak berwajib (Polres Palu) tapi untuk biaya berobat dirumah sakit tidak ada, karna semua harus serba bayar tunai, Alhamdulillah kami juga sudah didamping pihak LSM, Yuk kita rame2 bantu adik Azmi Bantuannya bisa di jemput atau ditransfer,” lanjutnya tulisnya dalam akun Facebook.
Sementara itu dikonfirmasi awak media via chating Facebook lite, pemilik akun Ummix Zahra membenarkan bahwa dirinya mengundang warga masyarakat berdonasi untuk meringankan beban keluarga Korban dan juga sebagai mantan guru si Azmi (korban).
“Alhamdulillah kami meringankan beban keluarga, apalagi mereka tidak mampu, dimana si Azmi mantan murid kami, pihak keluarga bingung bagaimana mencari bantuan, makanya meminta bantu menghubungi kami,” ujarnya.
Dirinya mengaku terpanggil secara nurani untuk membantu mengajak masyarakat berdonasi/sumbangsih bahkan telah bermusyawarah serta bersepakat bersama keluarga menyalurkan bantuannya melalui via rekening pribadi atau suaminya.
“Kebetulan kami kenal baik keluarga dan si Azmi, dan telah mempercayakan sepenuhnya ke saya dan suami, pihak keluarga sepakat bantuan tersebut melalui rekening kami,” bebernya lagi.
Dikonfirmasi sejumlah wartawan terkait Rumah Sakit (RS) yang menolak korban, dirinya enggan dan takut membeberkan, takut membuat citra RS tersebut menjadi presiden buruk bagi kalangan masyarakat.
Dia berharap hadirnya mereka guna meringankan beban dan kebutuhan ekonomi keluarga korban (si Azmi-red) serta sejauh ini dana donasi yang terkumpul sekitar Rp.950 Ribu kemudian diserahkan ke pihak keluarga.
Hingga berita ini diturunkan belum ada jawaban ataupun konfirmasi pihak keluarga terkait kondisi korban pasca ditolak Rumah Sakit dan berapa total anggaran/donasi yang terkumpul dari Relawan bernama Ummix Zahra. (Ibra/Red).