Liputantimur.com, Gowa, Sulsel – Akhir ini gegerkan insan pers dan institusi Polri hingga OPD di Kabupaten Gowa, Sulsel. Selasa 26 Oktober 2021.
Terkait hal itu yang tulis oleh Didit Hariadi, selaku wartawan Tempo, berjudul “Wartawan Tempo Gadungan Diduga Peras Polisi di Gowa”, ibarat seperti wabahya secepat pandemi covid 19 yang terjadi secara global.
Sementara dalam isinya pemberitaan tersebut, Wartawan gadungan yang mengatasnamakan Tempo Inti Media diduga melakukan pemerasan di instansi pemerintahan dan Polisi.
Adapun beberapa sumber yang sempat di kutip, bahwa dugaan pemerasan oleh oknum wartawan tersebut terhadap Resmob Polres Gowa, dinas pekerjaan umum (PU) Gowa, kontributor Tempo Sulsel.
Terkait hal itu, agar informasi tidak simpang siur bak bola liar, tim wartawan dari berbagai media turun investigasi.
Namun stakeholder yang di temui terkesan menerapkan, ibarat pola prokes covid 19, dalam istilah 5 M meliputi Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, Mengurangi Mobilitas.
Berita Terkait : Humas Polda Sulsel Ajak Insan Pers Lawan Hoax
Melalui, Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Gowa, Ajun Komisaris Polisi, Mangatas Tambunan mengatakan “Saya tanya didit kalau abang merasa dirugikan silahkan lapor kepolisian” katanya saat ditemui.
Namun terkait masalah tersebut di tepis oleh AKP Mangatas Tambunan.
“Terkait masalah ini saya tidak tau, itu pun saya tau informasi dari teman-teman media” ucapnya.
Sementara OPD/dinas PU kabupaten Gowa melalui plt. Kadis PU Kabupaten Gowa, Rusdy Alimuddin mengatakan bahwa, “saya tidak perna merasa diperas, apalagi saya hanya plt kadis” ujar dia.
“Kalau ada teman-teman dari wartawan maupun dari LSM saya temui di luar disitu di belakang sambil ngopi karena tidak boleh ketemu di ruang tertutup” kata dia.
Berkaitan dengan itu, Kepala Unit (Kanit) Resmob Polres Gowa Ipda Tarmidzi saat di konfirmasi lewat jejaring WhatsApp
“Untuk memberitakan itu silahkan konfirmasi ke media yang beritakan langsung, pak saya baru dikirimi juga terkait pemberitaan itu silahkan konfirmasi ke tempo/media yang memberitakan” pungkasnya.
Ia membantah bahwa dirinya tidak perna diperas!, apalagi tentang pemberitaan.?
“Saya tidak pernah mengatakan bahwa saya diperas, masala pemberitaan bukan masalah saya” tegasnya.
Sementara Didit sempat dikonfimasi oleh tim media di tepis bahwa jati seorang petani.
“Oya, saya petani di Pinrang, Ambo namaku” tulis didit saat dikonfirmasi
Dia memperjelas “Maaf, saya tidak kenal siapa dimaksud ke pinrang saja karena selalu ja’ tiap hari ada ke kebun” jelasnya.
Namun di hari yang sama kembali Didit kembali dikonfirmasi ia menuliskan belum ada waktu karena banyak liputan.
“Saya belum ada waktu banyak liputan kita urus’mi dulu kelompok’ta semuanya” tulis Didit menambahkan. (Tim/sambar)