Jakarta, LIPUTANTIMUR – Barisan Pemuda Nusantara disingkat( BAPERA ) sebuah organisasi Sosial kemanusiaan baru di Indonesia, akan tetapi sudah mampu menunjukkan konsistensi nya dalam pergolakan dinamika sosial kemanusiaan di tanah air.
Fahd El Fouz A Rafiq memiliki dua gelar bidang ekonomi yaitu untuk jenjang strata 1 dan strata 2 yaitu Sarjana Ekonomi dan Master of Management, beliau ingin mengamalkan ilmu ekonomi dan manajemen nya untuk kemaslahatan orang banyak.
Peraih Nobel perdamaian tahun 2006 asal Bangladesh Muhammad Yunus yang membuat Bank Kaum Miskin ini cukup menyita perhatian publik Indonesia, bahkan pemerintah sempat membandingkan antara Grameen Bank dengan PNM Mekar
Dengan pemberian penghargaan tersebut, Komite Nobel Norwegia telah memberikan peneguhan penting pada keyakinan bahwa perdamaian secara tidak terelakkan terkait dengan kemiskinan. Kemiskinan adalah ancaman bagi perdamaian.
Era Millenium baru telah berjalan dengan impian global yang megah. Para pemimpin dunia berkumpul di PBB pada tahun 2000 dan mengadoposi, tekad sejarah untuk mengurangi kemiskinan sampai separuhnya pada 2015, apakah ini sudah tercepai setelah Indonesia dan dunia kembali dilanda pandemi COVID -19 pada 2019. Perubahan sosial itu menuntut keterlibatan semua orang yang dalam bahasa kerennya saat ini “multi stakeholders”. Disekitar kita masih cukup banyak kepalsuan kepalsuan religius, dimana tuhan yang sering disebut juga tuhan materialisme, tuhan kekuasaan dan bukan tuhan yang sebenarnya.
Fahd A Rafiq secara langsung ingin mengajak semua masyarakat khususnya di Indonesia dengan Fastabiqul Khoirot dengan cara sebaik baiknya amal atau dengan pendekatan yang terbaik.
Tulisan ini masih pembukaan, semoga para terus mengikutinya dengan seksama. Fahd A Rafiq percaya sepenuh hati bahwa kita bisa menciptakan Indonesia yang bebas kemiskinan bila secara kolektif kita mempercaiya dengan pendekatan mata cacing.
Penulis: ASW