Liputantimur.com || Makassar – Departemen Ilmu Pemerintahan (DGS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (FISIP Unhas) mengadakan Pengabdian kepada Masyarakat sebagai wujud implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya peningkatan Indikator Kinerja Utama (IKU) Unhas. Acara ini berlangsung di kantor Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros pada Rabu (13/12/23). Kegiatan ini mengangkat tema “Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) berbasis Sustainable Rural Development” dibawakan oleh Dr. H. A. M. Rusli, M.Si.
Bapak Camat Moncongloe, Kabupaten Bantaeng memberikan apresiasi dan mendukung penuh pelaksanaan kegiatan ini, beliau berharap bahwa dengan pelaksanaan kegiatan ini bisa memberikan tambahan pemahaman dan pengetahuan terkait dengan Tata Kelola BUMDesa dan Pengembangan Unit Usaha yang perlu diperhatikan oleh pengurus BUMDesa.
“Saya ucapkan terima kasih atas kerjasama pengabdian ini, materi ini sangat penting mengingat Kabupaten Maros memiliki visi dan misi untuk mengembangkan perekonomian berbasis lokal. Dan salah satu unit pengembangan tersebut ada di kecamatan Moncongloe ini, terdapat lima desa dan setiap desa telah memiliki BuMDesanya sendiri,” ungkap Camat Moncongloe.
Lebih lanjut terkait materi yang dibawakan oleh Dr. H. A. M. Rusli, M.Si, menekankan bahwa pembangunan desa bisa mengambil pengalaman dari berbagai negara dan daerah, sebagaimana yang telah dilakukan oleh negara dan daerah lain.
“Mari kita berkaca pada pengalaman Himatsu Gubernur Daerah Oito, Himatsu di Jepang pada tahun 1979 yang menekankan pembangunan desa dengan fokus pada Produk Unggulan. Program ini dikenal dengan one village one product.” Ujar A. M. Rusli.
Acara ini dihadiri oleh beberapa pejabat dan tenaga teknis kecamatan dan desa, seperti kepala desa, kepala seksi desa, ketua BUMDesa, dan pengurus BUMDesa, serta tenaga ahli profesional desa. Beberapa peserta acara ini memberi komentar dan mengajukan pertanyaan.
“bagaimana penjelasan detail mengenai pembangunan BUMDesa berbasis sustainable rural development. Mengingat, ini tema yang menarik karena di kecamatan Moncongloe terdapat masalah utama yang berkaitan dengan persampahan,” ujar salah satu peserta diskusi.
Selanjutnya, pemateri acara ini menjelaskan pentingnya memahami tahapan penentuan kompetensi inti industri daerah, demi menguatkan produk-produk lokal yang ada di setiap desa kecamatan Moncongloe.
“Pertama, diperlukan pengenalan kondisi daerah, kondisi ini bisa mengarah pada sumber dayanya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kedua, identifikasi sektor industri, di sektor mana yang potensial di setiap desa masing-masing. Terakhir, identifikasi produk unggulan,” ucap A. M. Rusli.
Dalam akhir diskusi, Dr. A. M. Rusli, M.Si menambahkan paparan materi mengenai strategi perluasan pasar lokal melalui BUMDesa saat ini.
“Pertama, membangun pusat pemasaran khusus dan outlet untuk produk-produk BUMDesa. Kedua, menyusun regulasi yang mewajibkan pasar modern untuk ikut memasarkan produk BUMDesa. Ketiga, menerapkan linkage strategy antara BUMDesa dan industri di sektor hilir,” tutup A. M. Rusli.
Kegiatan ini adalah salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang diinisiasi oleh Departemen Ilmu Pemerintahan FISIP Unhas bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Moncongloe yang juga sebagai salah satu bentuk kegiatan untuk peningkatan Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas Hasanuddin(*)
Editor : LT. FS_Dg Ngalle