Liputantimur.com, Jakarta – Gerakan Muda Nusantara (Gemanusa) meminta dan memohon warganet maupun publik tidak mempersoalkan alias memperdebatkan pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Olehnya Ketua Umum Gemanusa, Wazir Muhaemin mengungkapkan memang tak sedikit publik yang ikut terpancing dan terprovokasi dengan potongan video Gus Men.
Dampaknya, lanjut dia, beredar beragam justifikasi yang menyebut seolah-olah Gus Yaqut (Yaqut Cholil Qoumas) menyamakan suara Azan dengan lolongan anjing.
“Banyak yang marah ketika nama anjing disebut oleh Gus Yaqut dalam suatu video yang sempat viral di berbagai media,” ujar dia melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (01/3/2022).
Padahal, Wazir menegaskan dalam setiap bait narasi didengar dalam video tersebut, tidak ada kata yang menyatakan menyetarakan ataupun menyamakan suara ‘Azan dengan anjing.
Dia menegaskan kalau yang disampaikan menag dalam video tersebut sangat jelas. Gus Yaqut, lanjut Wazir, bukan mempersoalkan azan.
“Yang beliau maksudkan adalah toanya yang menghasilkan bunyi melebihi suara normal manusia,” bebernya lagi.
Karena itu, dia meminta publik (masyarakat) tak terpancing dengan narasi provokatif dari oknum tak bertanggung jawab terkait pernyataan Gus Yaqut.
Kalau mau cari benarnya, ya, kita ikuti saja azan di zaman nabi dan sahabat. Karena pakai toa itu baru sekarang digunakan. Zaman nabi, sahabat, dan tabiin enggak pernah pakai toa,” ujarnya. (Ibra/Sumber Jpnn)