Liputantimur.com, Wajo – Dalam memasuki usia yang sangat matang yaitu ke- 624 tahun, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan, Ahmad Muliyadi Mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Wajo itu berharap Kabupaten Wajo lebih baik saat ini dan di masa yang akan datang. Selasa (28/3/23).
“Momentum Hari Jadi Kabupaten Wajo yang ke-624 tahun sebagai refleksi Nyata, tepat nya jatuh pada tanggal 29 Maret 2023, pemerintah kabupaten Wajo tidak boleh anti kritik,” ungkap Ahmad Muliyadi.
Menurutnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo tidak boleh menganggap sipemberi kritikan adalah oposisi atau lawan politiknya. Sebab Jabatan Bupati adalah milik Masyarakat yang dipimpinnya.
Mahasiswa Pascasarjana tersebut menuturkan, Wajo merupakan Daerah yang sangat strategis, kaya akan potensi Sumber Daya Alam (SDA) di mana sebagian dari potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal sebut saja Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat mumpuni.
Muliyadi pun menambahkan bahwa sebagai Pemuda dan mahasiswa penggerak harus peduli pada kebijakan-kebijakan pemerintah, salah satunya terkait dengan peningkatan pendidikan di Kabupaten Wajo.
“Bagaimana tidak, di tengah banyaknya persoalan ini di sektor pendidikan formal menjadi salah satu harapan masyarakat sekaligus bagian penting dalam bernegara sebagai pelopor lahirnya insan yang bermoral kedepannya sekaligus pencetak generasi berkualitas masa akan datang,” jelasnya.
Pertama, menurut Muliyadi, penguasaan guru teknologi yang masih rendah, harus diakui tidak semua pendidik menguasai teknologi modern ini keterbatasan kompetensinya sehingga kami mendorong menuju pendidikan berkualitas maka para pendidik ini di Wilayah Kabupaten Wajo harus terus mengupgrade kompetensinya sebagai penunjang demi generasi dan proses belajar mengajar yang lebih baik , berharap ada intensifikasi Teknologi kepada para tenaga pendidik.
Kedua, mendorong Infrastruktur Sekolah-Sekolah menuju kelayakan untuk digunakan dalam proses pendidikan, untuk meningkatkan Sarana dan Prasarana yang memadai untuk kenyamanan dalam proses pendidikan, Oleh karena itu sangat diharapkan untuk menunjang sarana dan prasarana di setiap Sekolah-Sekolah tersebut.
Ketiga, Mewakili kegelisahan para mahasiswa kebanyakan bahwa realisasi janji 5000 Beasiswa gerbang pammase harus terimplementasikan secara nyata dan tepat sasaran bukan hanya slogan dan janji politik semata.
Baca juga Kritik
“Mahasiswa harus mampu bertransformasi terhadap perkembangan zaman, terutama membantu pemerintah memikirkan peningkatan Sumberdaya manusia sehingga tidak ada lagi kata ketertinggalan.” Tandasnya
Lebih lanjut Muliyadi yang juga Ketua umum (Ketum) Himpunan mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) Cabang Wajo Maju juga menerangkan bahwa HMI harus menjadi bagian penggerak bagi kader yang tentunya dalam hal menciptakan inovasi yang dapat membantu ummat dan bangsa di negara ini. Selain itu kader HMI juga harus menjadi mitra yang kritis.
“Sebagai Kader HMI harus menjadi lokomotif kader, tentu kita berharap mampu menciptakan inovasi yang dapat membantu ummat dan bangsa disaat negara kita sedang tidak baik-baik saja. dan harus menjadi mitra kritis”, tutupnya. (Ddi/red)