Saya mencoba memadukannya sesuai anjuran dokter di pangandaran memakai paracetamol, ivermerctin dan beberapa multivitamin,” (Susi Pujiastuti)
Jakarta, liputantimur.com – Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti berbagi pengalamannya terkait obat ivermictin yang dapat menyembuhkan karyawannya.
Susi mengatakan, terdapat 8 karyawannya yang terpapar Covid-19. Dari total tersebut, 5 diantaranya melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
“Covid itu nyata dan dekat dengan kita. Ada 8 orang dari karyawan kita kena, 3 isolasi mandiri di tempat kita, yang lainnya di rumah masing-masing,” ucap Susi dalam ceritanya melalui video yang beredar, Rabu (30/6/2021).
Di tengah kegalauannya, Susi pun langsung menghubungi Erick Thohir pernah karena beredar kabar di berbagai media tentang hasil riset Ivermectin yang cocok untuk terapi pemulihan pasien yang terpapar Covid-19.
“Di tengah kegalauan saya harus menghubungi Pak Erick Thohir atas ada beberapa riset yang muncul tentang ivermectin,” ujarnya.
Setelah mengkonsumsi obat tersebut, para karyawan Susi berhasil sembuh dari Covid-19 dalam kurun waktu 7 hari.
“Saya mencoba memadukannya sesuai anjuran dokter di pangandaran memakai paracetamol, ivermerctin dan beberapa multivitamin,” ucap Susi.
“Saya bukan seorang dokter, tapi dalam keputusasaan dan kesulitan akan penuhnya rumah sakit dan lain-lain, apapun patut dicoba. Dan alhamdulillah hari ke 7 semua sudah negatif,” pungkasnya.
Obat murah
Menteri BUMN, Erick Thohir memastikan rakyat akan mendapat obat terapi murah untuk pencegahan dan penyembuhan dari virus SAR Cov-2.
Ivermectin temuan ilmuan Jepang dan banyak digunakan sebagai obat cacing, anti serangga ini, digadang-gadang menjadi obat terapi yang dimaksud.
Sejauh ini, kata Erick , persiapan sudah dilakukan PT Indofarma untuk memproduksi obat Ivermectin secara massal.
“Secara infrastruktur kami siap untuk memproduksi Ivermectin secara massal,” ujar Menteri Erick dalam keterangannya, Senin (28/6/2021) pada awak media.
Dia juga menyinggung Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang kini tengah mempercepat uji klinis Ivermectin sebagai obat terapi pencegahan dan penyembuhan pasien Covid-19.
“Jika uji klinis BPOM selesai dan sudah keluar izin edarnya sebagai tanda bahwa obat Ivermectin ternyata baik untuk kita semua, maka produksi ini akan kita genjot demi mengurangi dengan cepat kasus positif COVID-19,” sambungnya.
Menurut rencana harga obat terapi Ivermectin akan dibanderol dengan harga antara Rp.5.000 hingga Rp.7.000 setiap tabletnya.
“Dengan harga obat yang murah dan terjangkau, saya yakin rakyat akan bisa mendapatkannya dengan mudah dan tidak akan menjadi beban. Terlebih untuk pencegahan terhadap COVID-19, tidak perlu selalu dikonsumsi dan hanya 2-3 tablet,” kata Erick.
“Begitu pula untuk penyembuhan. Semoga ikhtiar kita untuk membuat rakyat kita sehat dan Indonesia terbebas dari pandemi ini segera terwujud,” pungkasnya.(*)