Liputantimur.com | Semarang – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengelar acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang, Jawa Tengah. Sabtu (29/6) pagi.
PJ. Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Komjen Pol (Purn) Drs.Nana Sudjana, A.S. M.M., dalam sambutannya mengatakan bahwa Jawa Tengah terus berkomitmen untuk penurunan stunting hingga mencapai angka prevalensi nasional 14%.
“Jawa Tengah masih terus berjuang menurunkan kemiskinan ekstrim upaya mewujudkan masyarakat tentram mandiri dan bahagia,” ujar PJ. Gubernur Jateng.
Sementara itu, dalam laporannya, Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Dr.dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan Harta yang paling berharga adalah keluarga, Istana yang paling Indah adalah Keluarga.
“Sesuai dengan arahan bapak Presiden Jokowi, bahwa untuk membangun bangsa dan negara maka harus dimulai dari keluarga. Oleh karena itu tepat kiranya hari ini kita mengambil tema Keluarga Berkualitas Untuk Indonesia Emas,” ujar Hasto.
Hasto melanjutkan, “Begitu juga kampung keluarga berkualitas sudah dikeluarkan Inpres nomor 3. Ini harus ada diseluruh Indonesia. Artinya, semua desa yang ada di Indonesia menjadi kampung keluarga berkualitas.”
Ukuran kualitas keluarga ditentukan oleh 3 hal, yaitu tenteram, mandiri dan bahagia.
“Yang paling tercapai adalah kebahagiaan, angkanya 71,86 ini menunjukan bahwa keluarga-keluarga di Indonesia meskipun belum mempunyai kemandirian yang kurang baik tapi alhamdulilah bahagia. Inilah keluarga Indonesia,” ujar Hasto.
Hasto menyinggung angka pernikahan usia anak dan dispensasi perceraian mengalami penurunan, tapi juga merasa prihatin angka perceraian masih tinggi yang harus diperhatikan di Peringatan Hari Keluarga.
“Kita melihat barangkali perceraian banyaknya toxic people, toxic relationship, toxic frienship yang akhirnya didalam keluarga terjadi uring-uringan,” ujar Hasto.
“Orang toxic ketemu orang waras jadi orang toxic. Orang toxic ketemu orang toxic jadi orang super toxic, sehingga perceraian disebabkan perbedaan kecil-kecil yang berkepanjangan,” ujar Hasto.
Menko PMK, Muhadjir Effendy yang hadir dalam acara Harganas ke-31 berterimakasih atas dedikasi Kepala BKKBN dan jajaran serta dukungan kementerian yang terkait dalam capaian-capain positif menyongsong Indonesia emas.
Kesempatan itu, Muhadjir Effendy atas nama Presiden Joko Widodo, menyerahkan penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya kepada lima orang.
“Penganugerahan ini telah diputuskan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden RI Nomor 50/TK/Tahun 2024 tanggal 10 Juni 2024,” ujarnya.
Dalam acara puncak Harganas ke-31 di Semarang selain kehadiran Menko PMK, Muhadjir Effendy, dan Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo, hadir juga Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Ada hal yang patut dibanggakan oleh masyarakat Jawa Timur, dalam Peringatan Harganas ke-31 ini, Jawa Timur mendapatkan 22 penghargaan dari berbagai kategori.
Penghargaan itu terdiri dari Penghargaan Manggala Kencana (MKK) diraih 5 Kepala Daerah di Jawa Timur terdiri dari Bupati Banyuwangi, Bupati Gresik, Bupati Jember, Bupati Kediri, dan Bupati Mojokerto.
Penghargaan Prevalensi Stunting Terendah diraih oleh Walikota Surabaya dan Bupati Situbondo,
Penghargaan Penurunan Prevalensi Stunting Terbanyak diraih oleh Bupati Ngawi, PJ. Bupati Bojonegoro, PJ. Bupati Bangkalan dan Bupati Lamongan
Penghargaan Dharma Karya Kencana (DKK) diraih oleh Ketua TPPS kota Surabaya, Dosen FKM Unair, Ketua Pokja Kampung KB Sejahtera kota Madiun, Ketua Pokja RDK Kampung KB Kapendis Kota Madiun, Ketua PC IBI Kab.Mojokerto, Ketua POGI Kota Surabaya, Direktur RSUD. Besuki, Kepala DPPKB Kab.Malang, Kepala DP3AP2KB kab. Situbondo dan Kepala Dinas Sosial P3AKB Kab.Bondowoso.
Sedangkan penghargaan Satyalancana Wira Karya (SWK) diraih oleh Ketua STKIP PGRI Pacitan.
Usai acara, Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Jatim, Dra.Maria Enawati, MM., menerangkan bahwa BKKBN Jatim ikut serta mensukseskan Peringatan Harganas ke-31 dengan mengikuti beberapa kegiatan di Semarang.
Kegiatan itu antara lain, Sarapan Bergizi Kembali ke Meja Makan yang di gelar pada Jumat (28/6) pagi di Balai Diponegoro, di Markas Komando Kodam IV/Diponegoro, Semarang.
Dihari yang sama, pada malam hari, mengikuti Gala Dinner di barengi dengan penyerahan tanda penghargaan bidang Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting tahun 2024 di Merapi Grand Ballroom PRPP Semarang.
Terkait provinsi Jawa Timur memperoleh 22 penghargaan, Maria Ernawati ikut bangga dan mengucapkan selamat bagi peraih penghargaan dalam mendukung percepatan penurunan Stunting.
“Bekerjasama menghasilkan sesuatu yang luar biasa, kita bisa menurunkan angka stunting di Jawa Timur saat ini sudah 17,7%,” ujarnya.
“Hasil penurunan stunting merupakan peran dari seluruh mitra, dan terbukti sekarang Jawa Timur meraih 22 penghargaan. Selamat buat bapak dan ibu,” pangkas Maria Ernawati. (redho fitriyadi)