Liputantimur.com, Matim, NTT – Buntut dari kacaunya penyaluran pupuk bersubsidi ke petani, Tokoh Pemuda Sambirampas meminta PT Pupuk untuk memperbaiki pola distribusinya.
Dimana petani Kecamatan Sambirampas, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) hari ini Menghadapi masalah distribusi pupuk.
Salah satu tokoh pemuda Kecamatan Sambirampas yakni Muhammad Idrus, mengatakan Melalui via WhatsApp, pada pukul 08.18 Wit bahwa jangan sampai terjadi monopoli dalam penyaluran saat petani membutuhkan pengaplikasian pupuk.
“Petani butuh itu bukan wacana di atas meja saja. Dan kementan harus terbuka. Jika pupuk bersubsidi ini menjadi masalah dan membuat petani merengek, kalaupun tidak ada kejelasan mending dibubarkan saja dan kembali saja ke pupuk non subsidi yang jelas ada uang ada barangnya,” Katanya, Minggu, (06/02/022).
Baca juga: Petani Sambirampas Harap Kelangkaan Pupuk Cepat Diatasi
Menurut Muhammad Idrus, non subsidi dinilai memberikan kepastian terukur bagi petani dalam proses mendapatkan pupuk tanpa ada unsur kecemburuan.
“Dan itu lebih baik saya rasa. Karena biar petani jelas apa yang harus mereka pikirkan dan bagaimana cara untuk mendapatkan pupuk tersebut,” Pungkas Muhammad Idrus aktivis alumni PMII asal Sambirampas (Pota) yang berdomisili di Jakarta pusat saat ini.
Lebih lanjut, Dirinya juga menginginkan ada perbaikan sistem distribusi dari pihak perusahaan pupuk, khususnya dalam pengawasan disinyalir monopoli distribusi pupuk hingga benar-benar sampai pada petani sesuai dengan kebutuhannya.
“Saya ingin diperbaiki sistem distribusi yang ada di PT pupuk. PT Pupuk jangan monopoli distribusi sampai koperasinya, anak koperasinya, cucu koperasinya, kemudian ini kan monopoli distribusi, Kasihan para petani”. Tutupnya
Hingga berita diterbitkan pihak DPRD Matim belum berhasil dikonfirmasi.
Laporan: Latif