Liputantimur.com, Palu – Adalah vendor proyek pembangunan sejumlah Sekolah dan Madrasah di Kelurahan Petobo Kota Palu, Erwin Lamporo menemukan bangunan yang dikerjakannya rusak dan bagian plafon, jendela, dan pompa air rusak dipreteli alias dicuri orang tak dikenal.
Diungkapkannya, kasus pencurian dan pengrusakan yang berulang itu sehingga menyebabkan proyek yang harusnya sudah rampung 99 persen menurun 20 persen, dan kini hanya tinggal 79 persen.
“Harusnya ini sudah rampung. Tapi dengan kejadian terakhir ini, progress pekerjaan kami pun menurun 20 persen, “keluhnya dengan nada kesal.
Atas kejadian tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan yang punya proyek dalam hal ini Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Erwin dihadapan awak media berharap kasus ini tidak terulang kembali, terutama kepada para pelaku yang kerap merusak pembangunan sekolah dan madrasah yang bikin repot penanggungjawab kegiatan.
Menurut Erwin, pelakunya rata-rata masih berusia muda. Pihaknya saat itu bertanya kepada dua tersangka yang ditahan polisi apa motif pencurian sarana sekolah dan madrasah yang baru saja dibangun tersebut.
“ Dari pelaku yang ditangkap dan telah ditahan polisi itu masih berusia muda. Mereka iseng saja, hanya katanya cari uang rokok. Tidak terorganisir. Tetapi perbuatan ini sudah keterlaluan dan menyusahkan kami, “ ucap Erwin, Selasa, (17/5/2022) via WhatsApp.
Sejumlah titik sekolah yang dicuri dan dirusak adalah SDN 01 Petobo, Wali Songo Petobo, dan Madrasah Al Akbar Kota Palu, dan M.Ts 3. Contohnya di Al Akbar yang diambil atap, kusen, plafon, alat listrik, kabel, lampu dan lain-lain.
“Kerugian bukan hanya uang materi, tetapi juga waktu, ditambah dengan progres yang sudah hampir 100 persen jadi turun sampai 60- 70 persen, sebab kondisi sekolah yang bolong kosenya dicuri,” kesal pentolan FPK itu. (Ibra).