Liputantimur.com | Makassar – Terkait maraknya berita yang tejadi yaitu Calon siswa Bintara Bakomsus Polri terpilih asal kiriman dari Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), yang gagal ikut pendidikan.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Pembebasan Mahasiswa Meminta kepada Kapolri dan presiden Indonesia untuk memberikan kebijakan terhadap Lasmini yang jelas-jelas Lasmini dakam perjuangannya selama berbulan-bulan pada saat proses seleksi di Polda Nusa Tenggara Timur hingga sampai namanya dinyatakan lulus pada sidang pantuhir.
Padahal Lasmini lulus seleksi dengan ranking kesatu untuk setingkat kualifikasi pendidikannya yaitu Sekolah Menengah Kejuruan pada jurusan Perikanan.
Tapi tiba-tiba Lasmini tidak bisa mengikuti pendidikan Bintara Bakomsus Polri padahal ia sudah mengikuti tahap seleksi pada tingkat Polda Nusa Tenggara Timur.
Lasmini mengungkapkan dirinya gagal masuk pendidikan Bintara Bakomsus Polri, padahal lulus seleksi. Lasmini mengungkapkan kekecewaannya lantaran posisinya tiba-tiba dinyatakan tidak lulus pada tes kesehatan di Sepolwan.
Baca juga: Ratusan Warga Bitowa Bersatu Datangi Mapolrestabes Makassar Minta Tangkap Mafia Tanah?
“Saya Lasmini, siswa Bintara Polri yang digagalkan. Yang terhormat kepada Bapak Presiden, kepada Bapak Kapolri, kepada Bapak Dewan Perwakilan Rakyat Komisi lll, saya siswa Bintara Bakomsus Polri yang digagalkan ketika ingin mengikuti pendidikan,” ujar Lasmini kepada media Sorotntt.com, Selasa (14/1/2025).
Lasmini mengaku lulus seleksi Bintara Bakomsus Polri dengan ranking kesatu dari jenis pendidikanya. Lasmini mendaftar Bintara Bakomsus Polri di Polres Manggarai Timur.
“Saya memohon kebijaksanaannya kepada Bapak Presiden dan Bapak Kapolri Bapak Kapolda dan anggota Dewan untuk mengembalikan hak saya untuk berangkat pendidikan Bintara Polri,” lanjutnya.
Lasmini mengungkapkan perjuangannya selama berbulan-bulan pada saat proses seleksi di Polda Nusa Tenggara Timur hingga sampai namanya dinyatakan lulus pada sidang pantuhir. (Ltf)