Liputantimur.com | Lamongan – Sudah menjadi suratan takdir bahwa iblis merupakan musuh yang nyata bagi seluruh umat manusia.
Sepanjang sisa hidupnya iblis, dia sudah bersumpah akan berusaha untuk menyesatkan anak cucu Adam agar mau menjadi pengikutnya.
Untuk itu, manusia, terutama kaum Muslim, sangat dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT agar tidak terhasut oleh tipu daya iblis.
Tapi, tahukah Sahabat bahwa jauh sebelum Nabi Adam diciptakan, iblis merupakan makhluk yang mulia di sisi Allah.
Iblis Pernah Punya Nama-nama Bagus di Setiap Lapisan Langit, Iblis bahkan salah satu makhluk yang paling dihormati oleh Malaikat. Bersama Malaikat, iblis pernah menyembah Allah SWT.
Saking mulianya iblis pada masa itu, sebuah kitab yang ditulis Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa iblis memiliki beberapa nama yang bagus-bagus di setiap lapisan langit.
Iblis disebut al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, lalu langit yang kedua disebut az-Zahid, kemudian langit ketiga namanya adalah al-Arif.
Pada langit keempat nama iblis adalah al-Wali. Di langit kelima namanya disebut at-Taqi. Sedangkan di langit keenam namanya disebut al-Kazin, dan terakhir di langit ketujuh namanya adalah Azazil.
Sementara di dalam Luh Mahfudz (Lauhul Mahfudz) namanya ialah iblis.
Iblis Dulunya Ahli Ibadah dan Taat kepada Allah, Iblis dulunya adalah ahli ibadah yang tidak pernah membangkang dan mengeluh terhadap perintah-perintah Allah.
Ia pernah bersujud kepada Allah selama 1000 tahun lamanya dan ia sangat giat dalam beribadah.
Dia bahkan pernah menjadi Sayyidul Malaikat (Penghulu atau Pemimpin Malaikat) dan Khozinul Jannah (Bendahara Surga). Namun, lama-kelamaan iblis menjadi sombong dan angkuh.
Iblis menganggap bahwa dirinya adalah makhluk yang paling tinggi derajatnya di antara makhluk-makhluk Allah yang lain. Hingga pada suatu saat Allah menciptakan Adam sebagai manusia pertama.
Iblis Membangkang Perintah Allah
Allah memerintahkan iblis dan para malaikat untuk bersujud kepada Adam. Tapi sifat iblis yang sombong dan angkuh mengalahkan kemuliaannya di hadapan Allah.
Iblis membangkang perintah Allah dengan berkata, “Adakah Engkau mengutamakannya dari pada aku, sedangkan aku lebih baik dari padanya. Engkau jadikan aku dari pada api dan Engkau jadikan Adam dari pada tanah.” Kemudian Allah berfirman kepada iblis, “Aku membuat apa yang Aku kehendaki.”
Iblis memandang dirinya penuh keagungan dan kesombongan, maka dia enggan bersujud kepada Adam. Dia tetap berdiri hingga malaikat selesai bersujud.
Banyak Ibadah Bukan Jaminan Masuk Surga Ketika para malaikat mengangkat kepala selesai sujud, mereka mendapati iblis tidak melakukannya.
Maka para malaikat bersujud kembali untuk kali kedua, tetapi iblis telah dirasuki oleh sifat angkuh dan sombong.
Dia enggan bersujud dan tetap berdiri tegak. Iblis bahkan berpaling dari para malaikat yang sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikuti mereka dan tidak merasa menyesal atas pembangkangannya terhadap Allah.
Meski iblis pada awalnya sangat indah rupanya, mempunyai sayap empat, banyak ilmu, banyak ibadah serta menjadi pemimpin para malaikat karubiyin, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.
Allah Mengubah Bentuk Iblis dan Mengusirnya dari Surga, Allah mengubah Iblis dari yang asalnya indah ke bentuk yang sangat hina dan menakutkan.
Allah membentuk kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya.
Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggutnya sebanyak tujuh helai.
Setelah itu, Allah mengusirnya dari surga, bahkan dari langit dan bumi. Iblis tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi-sembunyi. Allah melaknatnya hingga hari kiamat karena dia menjadi kafir.
Malaikat Jibril dan Mikail Menangis Melihat Iblis Dilaknat Allah, Ketika Allah membalas pembangkangan iblis itu, maka menangislah Malaikat Jibril dan Mikail. Lalu Allah berfirman kepada para Malaikat.
“Apakah yang membuat kamu menangis?”, lalu mereka menjawab, “Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu.” Kemudian Allah kembali berfirman kepada Malaikat, “Begitulah Aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu dayaKu.”
Setelah diusir dari surga, maka iblis berkata, “Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Surga disebabkan Adam, dan aku tidak menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu.”
Lalu Allah berfirman pada iblis, “Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para nabi adalah maksum.”.
Berkata lagi iblis, “Tambahkanlah lagi untukku.” Allah berfirman, “Tidak akan dilahirkan seorang anak baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya.”. Berkata iblis lagi, “Tambahkanlah lagi untukku.” Lalu Allah berfirman, “Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau berjalan di sana sejalan dengan peredaran darah.”.
Berkata lagi iblis, “Tambahkanlah lagi untukku.”, maka Allah berfirman lagi yang artinya, “Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, artinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda maupun yang berjalan kaki.
“Dan bersekutulah dengan mereka pada harta, yaitu mendorong mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke dalam haram. Dan pada anak-anak, yaitu dengan menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-perkara syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza, menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke arah agama yang batil, mata pencarian yang tercela dan perbuatan-perbuatan yang jahat dan berjanjilah mereka.”.
Baca Agresor Sangat Berbahaya ialah Manusia tidak Beriman
Semua ini juga disebutkan dalam surah Al-Isra ayat 64 yang artinya: “Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (Iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka. Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.” [QS. Al-Isra ayat 64]
Begitulah kisah Malaikat Jibril dan Mikail menangis karena takut sekaligus menyesal lantaran iblis membangkang perintah Allah.
Semoga kita semua senantiasa dijauhkan dari godaan iblis melalui pasukannya yang telah dilaknat Allah hingga hari kiamat kelak. Aamiin. Lamongan, Minggu 07 Juli 2024.
Penulis : Muhammad SUPRIYONO