Liputantimur.com | Gowa – Polemik pergantian kepala Lingkungan Kampung Parang, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa sampai sekarang belum ada kejelasan dari pihak Kelurahan Lembang Parang yang diterima oleh Masyarakat.
Hingga saat ini Petisi yang berjalan ditengah masyarakat untuk mengganti atau mencopot Kepala lingkungan Kampung Parang sudah sekitar 80 % warga yang ikut bertanda tangan.
Kisruh antara masyarakat dengan kepala lingkungan Kampung Parang sebelumnya pihak kelurahan sudah memanggil perwakilan masayarakat untuk didengar keterangan pada tanggal 8 Februari 2025 yang menghadirkan RT, RW, perwakilan Masyarakat Kampung Parang dan aparat pemerintahan Lurah Lembang Parang serta Aparat Keamanan dari Polsek Barombong dan Babinsa Lembang Parang.
Baca Juga : Warga Desak Kepala Lingkungan Kampung Parang Mundur Dari Jabatannya
Sampai sekarang hasil dari pertemuan tersebut belum ada tindak lanjut yang serius dari pihak Kelurahan Lembang Parang untuk mengambil keputusan.
Sementara itu Amir Dg Rapi salah satu warga yang ikut dalam undangan pertemuan dengan Pemerintah Kelurahan Lembang Parang mengatakan bahwa semua alasan-alasan terkait keresahan warga Lingkungan Kampung Parang kita sudah sampaikan dalam pertemuan.
“Semua keresahan dan Unek-unek masyarakat kita sudah sampaikan dalam pertemuan dan berharap kepada Pihak Kelurahan Lembang Parang untuk memberikan kepastian apa yang menjadi tuntutan masyarakat lingkungan Kampung Parang,” Kata Amir Dg Rapi saat di minta keterangannya Rabu, (19/02/2025).
Sementara itu menurut Asywar saat di Konfirmasi terpisah mengatakan, bahwa kami masih menunggu keputusan dari pihak Kelurahan sesuai intruksi dari Sekretaris Camat yang mewakili Pihak Kelurahan saat memimpin pertemuan.
“Kita masih menunggu kepastian pihak Kelurahan Lembang Parang sesuai intruksi pada saat pertemuan dengan perwakilan masayarakat,” kata Asywar saat di konfirmasi di salah satu warkop di Sungguminasa, Kamis (20/02/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa apabila pihak Kelurahan menggantung dan tidak memberikan kejelasan kepada masyarakat, maka dia akan membawa aspirasi masyarakat ke DPRD Kabupaten Gowa untuk Rapat Dengar Pendapat.
“Kalau tidak ada kejelasan dari pihak Kelurahan maka saya akan bawa aspirasi masyarakat ke DPRD Gowa untuk Rapat Dengar Pendapat dan melakukan aksi Dekonsentrasi di Depan Kantor Kelurahan Lembang Parang, ” tegas Asywar.
Menurutnya apalagi yang harus dipertahankan dari kepala lingkungan Kampung Parang sedangkan masyarakatnya tidak ingin lagi di pimpin.
“Apalagi yang harus di pertahankan dari Kepala lingkungan Kampung Parang, Sedangkan harmonisasi tidak lagi terjalin antara masyarakat dan pemimpinnya sehingga akan menimbulkan peningkatan apatisme, krisis legitimasi, kualitas kebijakan yang turun, peningkatan ketidakadilan sosial, menurunnya partisipasi publik, stabilitas sosial dan kegaduhan ditengah masyarakat,” Imbuhnya.
Apalagi mendengar dari curhatan masyarakat bahwa Kepala lingkungan Kampung Parang diduga mempunyai gaya kepemimpinan yang memiliki kriteria atau ciri yang selalu menganggap dirinya sebagai orang yang paling berkuasa, arogan, mengdahulukan tujuan pribadi daripada tujuan masyarakat, tidak mau menerima kritik dan saran, memusatkan kekuasaan pada dirinya sendiri dan menggunakan kekuasaan sesuai dengan kehendak sendiri, ” Asywar.
“Tentunya kami berharap Pihak Kelurahan Lembang Parang segera mengambil keputusan dan jika memang tidak mampu menyelesaikan kisruhtersebut maka akan tempuh jalur-jalur lain sesuai aturan yang diperbolehkan oleh Undang-undang,” harap Asywar.
Sementara itu hingga berita ini dinaikkan, kami menunggu klarifikasi dari pihak pihak terkait.(*)