Liputantimur.com, Palu – Jelang perhelatan Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2022 pada April mendatang, Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, jauh hari telah mempersiapkan diri. Dimana tema PPD yakni “pemulihan ekonomi dan reformasi struktural” hal itu sesuai arahan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional RI.
Demikian hal yang diungkapkan oleh Sekretaris Bappeda Kota Palu H. Ibnu Mundzir, SP, M. Eng saat dikonfirmasi awak media ini Rabu ,(9/3/2022) Siang, ditemui disela-sela kesibukan diruang kerjanya.
“Jadi hal itu diarahkan, kemudian yang menjadi faktor utama penilaian pada PPD nanti yakni diantaranya, pemulihan daya beli serta usaha dan peningkatan ekonomi, kemudian termasuk reformasi struktural, kelembagaan, dan tentunya sumber daya manusia (SDM),” ujarnya.
Dijelaskan Ibnu, masuknya Kota Palu dalam nominasi Penghargaan PPD yakni memenuhi syarat tersebut adalah Rencana Kerja Pemerintah (RKP), tentang pemulihan ekonomi dan reformasi struktural seperti disebutkan diawal.
“Ini sebenarnya bukan kali yang pertama, jadi Kota Palu sudah enam kali berturut-turut menyabet dan hal itu belum ada satupun daerah di Indonesia yang meraihnya. Itupun yang juara hanya sekali maupun dua kali saja,” paparnya.
Olehnya itu Pemerintah Kota (Pemkot) Palu sudah kali keenamnya secara konsisten sejak di zaman Wali Kota dua periode H. Rusdy Mastura menjabat hingga dengan pada Drs. Hidayat M.Si langsung di Tahun 2018 mendapat juara kesekian kalinya.
Berikut ruang lingkup penilaian nominasi PPD yakni ada empat point, diantaranya, yang pertama proses penyusunan RKPD, kedua kualitas dokumen, ketiga pencapaian pembangunan dan yang keempat adalah tentang inovasi pembangunan.
“Empat point itulah yang kemudian menjadi penilaian utama, kalau perkembangan Kota sejak Tahun 2011 silam yang sejak pertama bernama APN (Anugerah Pembangunan Nusantara) kemudian seiring berjalannya waktu, berganti nama menjadi PPD (Penghargaan Pembangunan Daerah) hingga 2022,” imbuhannya lagi.
Lebih jauh dijelaskannya, Kota Palu pernah menjadi juara nasional PPD pada tahun 2018, sehingga Pemkot terus komitmen dan konsisten maju ke babak berikutnya ditingkatan Nasional. Selanjutnya dari tahun ke tahun terus berkembang dan bertransformasi menjadi hal baru, seperti point penilian baru di tahun 2022.
“Secara umum ada tiga manfaat dalam perhelatan nasional ini, kami rasakan sendiri di Kota Palu, pertama bagi pemerintah pusat, memerlukan koordinasi serta sinkronisasi internal, dalam pembangunan nasional, kemudian untuk PPD sendiri ini untuk daerah, memberikan motivasi untuk Palu dan sebagai pembelajaran pembangunan daerah lebih berkualitas,” urai dia.
Diakhir wawancara, dipoin terakhir, bagi yang non pemerintah (swasta) agenda tahunan tersebut memberikan akses keterbukaan informasi, bagi akademisi, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) atau NGO, Profesional, Swasta, Jurnalis, dan Masyarakat dalam peran Pembangunan Daerah.
” Dampak positifnya dalam kurun 6 Tahun belakangan ini ada 5 point yakni diantaranya, yang pertama Leadership (kepemimpinan), kedua Learning (pembelajaran), ketiga Hospitality (hubungan antar manusia), kognitifsme (sifat perhatian) dan terakhir cooperation (Kerjasama) yang harus didorong sehingga menghasilkan knowledge (pengetahuan) dari momentum PPD ini,” tutupnya. (Ibra/red).