Liputantimur.com | Palestina – Setidaknya lima jurnalis tewas dalam serangan pasukan Israel dalam 24 jam terakhir di Gaza ketika pemboman dan serangan udara di wilayah kantong yang terkepung semakin intensif.
Pada hari Sabtu (06/07/2024) Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan serangan terpisah Israel menewaskan tiga jurnalis di kamp pengungsi Nuseirat di tengah wilayah tersebut dan dua di Kota Gaza, sehingga menambah setidaknya 158 jumlah pekerja media yang terbunuh sejak perang saat ini meletus pada 7 Oktober lalu.
Mereka yang terbunuh di Nuseirat diidentifikasi sebagai Amjad Jahjouh dan Rizq Abu Ashkian, keduanya dari Badan Media Palestina, dan Wafa Abu Dabaan dari Radio Universitas Islam di Gaza.
Abu Dabaan menikah dengan Jahjouh. Anak-anak mereka juga tewas dalam serangan itu, menurut tim Al Jazeera di lapangan. Setidaknya 10 orang tewas dalam serangan di Nuseirat itu.
Jurnalis Palestina Saadi Madoukh dan Ahmed Sukkar terbunuh pada hari Jumat setelah serangan Israel yang menargetkan rumah keluarga Madoukh di lingkungan Daraj di Kota Gaza.
Sebelum serangan mematikan terbaru ini, perang Israel di Gaza sudah dianggap sebagai konflik paling mematikan bagi jurnalis dan pekerja media di dunia.
Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York, yang memiliki database terpisah mengenai jurnalis Palestina yang terbunuh di Gaza, menyebutkan jumlah pekerja media yang terbunuh pada 5 Juli sebanyak 108 orang sejak perang dimulai, yang juga menjadikannya periode paling mematikan sejak kelompok tersebut berdiri. mengumpulkan data pada tahun 1992.
Jurnalis Al Jazeera, Hamza Dahdouh, putra tertua kepala biro Al Jazeera di Gaza, Wael Dahdouh, termasuk di antara mereka yang tewas akibat serangan rudal Israel di Khan Younis, Gaza selatan, pada bulan Januari.
Hamzah berada di dalam kendaraan di dekat al-Mawasi, sebuah “zona aman” yang ditetapkan Israel yang telah berulang kali diserang oleh pasukannya. Dia bersama jurnalis lainnya, Mustafa Thuraya, yang juga tewas dalam serangan tersebut.
Serangan Israel sebelumnya telah melukai Wael dan membunuh juru kameranya Samer Abudaqa saat melakukan tugas pelaporan di Gaza selatan pada bulan Desember.
Surat kabar The Guardian melaporkan pada bulan Juni bahwa setidaknya 23 anggota jaringan Al-Aqsa, saluran media yang terkait dengan Hamas, terbunuh oleh serangan Israel sejak bulan Oktober.
Korban Tewas Mencapai 38.000
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada hari Sabtu bahwa 87 orang tewas di seluruh wilayah kantong tersebut selama 48 jam terakhir, termasuk lima jurnalis, sehingga jumlah orang yang terbunuh dalam sembilan bulan terakhir menjadi 38.098 orang.
Lebih dari 87.700 orang terluka dalam serangan militer Israel pada periode yang sama, kata kementerian itu.
Dilaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah, Hani Mahmoud dari Al Jazeera mencatat “lonjakan serangan udara di wilayah tengah, bagian selatan Jalur Gaza, dan juga di lingkungan Shujayea Kota Gaza di utara”.
Di timur Khan Younis dan kota Rafah, di tepi selatan Jalur Gaza, jenazah dibawa keluar dari kamar mayat rumah sakit untuk dimakamkan.
“Ini adalah pemandangan yang telah kita lihat berulang kali selama sembilan bulan terakhir, tangisan para orang tua atas jenazah anak-anak mereka,” kata Mahmoud. “Ini memilukan dan menjadi hal yang biasa bagi masyarakat di sini.” ungkapnya.
Di antara korban dalam serangan baru-baru ini adalah seorang pekerja Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) setelah serangan Israel menghantam gudang organisasi tersebut di utara kamp Maghazi di Gaza tengah, menurut fakta Al Jazeera- lembaga pengecekan Sanad. Orang lain juga tewas dalam serangan terhadap fasilitas UNRWA itu.
Rekaman video yang diverifikasi oleh Sanad menunjukkan kedatangan jenazah mereka, serta mereka yang terluka, di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir el-Balah.
Baca DPR RI Minta AS Perintahkan Israel Hentikan Genosida di Gaza
Pegawai UNRWA tersebut mengenakan jaket yang dengan jelas mengidentifikasi dirinya sebagai staf PBB saat bekerja di gudang badan tersebut.
Sementara itu, Pusat Informasi Palestina melaporkan pada hari Sabtu setidaknya enam polisi tewas dalam pemboman Israel yang menghantam mobil mereka di lingkungan Saudi di Rafah barat.
Satu orang juga tewas akibat pemboman Israel terhadap mobil polisi di kawasan al-Shakoush Gaza, barat laut Rafah.
Sumber : (Aw/Al Jazeera dan kantor berita)