Liputantimur.com | Makassar – Gerakan Mahasiswa Bersatu (GMB Sulsel) kembali melakukan aksi unjuk rasa jilid 4 di Kejaksaan Tinggi (Kejati Sulsel) terkait dugaan korupsi Bansos Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Selayar pada Kamis. (19/5/2022)
Dalam aksinya Isranto Buyung selaku Jendral lapangan mengatakan pelaporannya sejak 31 Januari 2022 sampai hari ini belum ada kejelasan dari Kejati Sulsel terkait kasus tersebut.
“Kami laporkan sejak 31 Januari 2022, sampai saat ini belum ada kejelasan dari pihak Kejati Sulsel, padahal sudah jelas dalam hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI Sulsel) sebanyak 769 orang penerima bantuan tidak disertai Nomor Induk Kependudukan (NIK) hanya berdasarkan nama dan alamat juga ditemukan 780 penerima bantuan ganda yang berpotensi penyalahgunaan bantuan dan berpotensi pemborosan keuangan daerah” Bebernya.
Buyung melanjutkan “kedatangan kami untuk meminta kejelasan sampai dimana kasus tersebut ditangani” Kata Buyung dalam orasinya di depan Kantor Kejati Sulsel.
Baca juga :
- Kanwil Kemenkumham Sulsel Komitmen Bersihkan Lapas dari Narkoba
- Bawah Busur, 9 Remaja Digowa Teriduk Tim Casper
Dalam demonstrasi itu Massa aksi ditemui oleh Kasi Penkum Kejati Sulsel Soetarni S.H yang membawa berkas pelaporan dari GMB Sulsel, ia pun membacakan arahan dari pimpinanya.
“Pelaporan dari Gerakan Mahasiswa Bersatu sudah di disposisi sama atasan kami dan ditangani oleh Kejari Kepulauan Selayar, untuk pemantauan pelaporannya bisa koordinasi langsung ke saya atau ke kasi intel Kejati Kepalauan selayar dan saya akan sampaikan ke Kejari Selayar terkait aksi hari ini” tutupnya. (19/5/2022)
Diketahui Gerakan Mahasiswa Bersatu atau GMB Sulsel yang di pimpin oleh Isranto Buyung gencar mengontrol penggunaan anggaran Instansi Pemerintah yang diduga dapat merugikan keuangan Negara.