Beranda OPINI Mau jadi Penguasa?, Lima pihak ini harus Dirangkul (Bagian ke Dua)

Mau jadi Penguasa?, Lima pihak ini harus Dirangkul (Bagian ke Dua)

Masalah yang mencekik rakyat disertai dengan sikap kurang peduli dari rezim,apalagi disertai pemborosan dan penggunaan tangan besi melibas lawan politik,adalah serentetan kondisi yang menunggu waktu tibanya gerakan perubahan yang kerap berujung jatuhnya rezim.

Kelompok Intelektual

Setidaknya terdapat tiga sinyal utama datangnya gerakan revolusi untuk mengambil alih kekuasaan.Pertama munculnya gagasan perubahan dari kalangan intelektual revolusioner.

Di Inggris pemikiran revolusioner mengganti sistem pemerintahan monarki absolut dicetuskan oleh Paus Innocent III dan Para Baron yang melakukan perlawanan kepada Raja John. Bukti berakhirnya kekuasaan absolut raja ialah piagam Magna Charta (piagam besar) yang ditandantangani oleh Raja John pada 15 Juni 1215.

Rakyat marah kepada King John Karen ia membunuh saudaranya atas nama Henry.Motifnya: cemburu. Di samping itu, ia memungut pajak terlalu tinggi, mengundang amarah bangsawan, utamanya kelompok Baron.

Kelakuannya sontak merubah sikap Paus Innocent III yang selama ini hanya menahan amarah lantaran si raja suka berbuat keji, kontan berubah  menjadi marah  besar.Sebabnya ialah King John menjual kantor gereja untuk menutupi defisit keuangan kerajaan.

Lahirlah pemberontakan yang dipelopori oleh Paus Innocent III dan kaum bangsawan. Ujungnya, King John menandatangani piagam Magna Charta yang isinya membatasi kekuasaan absolut raja di satu sisi dan di sisi lain memberikan perlindungan hak-hak rakyat.Berikut isi Magna Charta yang berisi delapan pejanjian:

1. Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan kebebasan Gereja Inggris;

2. Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-hak;

3. Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak penduduk;

4. Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan saksi yang sah;

5. Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan bersalah tanpa perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai dasar tindakannya;

6. Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan, raja berjanji akan mengoreksi kesalahannya;

7. Kekuasaan raja harus dibatasi; dan

8. Hak Asasi Manusia (HAM) lebih penting daripada kedaulatan, hukum atau kekuasaan.

Sejarah John  di Inggris berulang di Perancis. Enam ratus tahun setelah Magna Charta, lahir gerakan revolusioner di Perancis. Inspirator utama gerakan ini adalah empat serangkaid dari kalangan intelektual Eropa yaitu  Thomas Hobbes (1588-1679) dan John Locke (1632-1704). Di Perancis Jean Jacques Rousseau (1712-1778) dan Montesque (1689-1755).

John, Thomas, Rousseau dan Montesque punya asumsi-asumsi yang senafas:

  1. Manusia pada dasarnya baik namun lingkungan, lembaga-lembaga, dan orang lain yang membuat manusia menjadi buruk
  2. Manusia dilahirkan dalam kondisi bebas, namun di mana-mana ia terbelenggu
  3. Emosi dan subjektivitas seorang mesti mendapat penghargaan yang lebih besar dari kepentingan lainnya
  4. Kekuasaan tunggal (absolut) raja adalah sumber malapetaka rakyat karena raja dapat berbuat sesuai dengan seleranya. Mencegah kesewenang wenangan raja, kekuasaan ditangannya harus dibagi bagi ke badan legislatif, yudikatif, dan eksekutif yang di bentuk oleh rakyat. Dengan cara ini raja bisa dilengserkan jikalau kebijakannya melampaui batas kewenangannya”.

Dasar-dasar pemikiran kelompok intelektual sejatinya hanyalah penegasan kembali klausul-klausul Piagam Magna Charta yang tak lain merupakan  antitesa dari kondisi sosial, ekonomi, dan politik masyarakat Eropa utamanya di Inggris dan Perancis yang tercipta akibat dari sikap dan kebijakan yang diterapkan oleh para raja dan golongan bangsawan.

Sebut saja soal kebijakan perpajakan Raja Louis XVI.Nampak ada kesenjangan mencolok. Raja berani memungut pajak pada rakyat biasa tapi tidak kepada golongan bangsawan.

Atau pembunuhan terhadap kelompok yang berseberangan dengan  raja (oposisi) hingga ratusan orang.Penjara di Basille Perancis penuh dengan anggota kelompok oposisi.Bayak diantaranya berakhir hidupnya di dalam penjara atau mati akibat hukuman penggal.

Kedua, munculnya kelompok-kelompok perlawanan yang revolusioner. Di Inggris kelompok ini menamakan dirinya Wings sementara di Perancis muncul kelompok Jacobin yang mengumumkan perang melawan monarki absolut.

Kelompok-kelompok perlawanan ini terinspirasi dan termotivasi oleh pemikiran para intelektual revolusioner tadi.

Terakhir, semakin meluas dan intensnya aksi-aksi protes rakyat yang digerakkan oleh kelompok revolusioner. Di lain sisi makin brutalnya rezim menghalau gerakan revolusi. Tak pelak, pertumpahan darah (perang saudara) tak terelakkan sepanjang perjuangan merebut kekuasaan di tangan Raja. Ratusan ribu nyawa melayang untuk sampai kepada kemenangan kaum revolusioner.

Di Inggris pada akhirnya kita menyaksikan sistem kerajaan  berkurang kekuasaannya. Raja tetap ada namun kekuasaannya dibatasi, tidak lagi memegang kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Praktis raja hanya simbol negara.

Namun di Perancis kelompok revolusioner bertindak lebih ekstreem.Mereka menghapus total sistem kerajaan.Raja Louis XVI dan Isterinya Marie Antoinette harus menerima kematiannya yang tragis di hadapan ribuan rakyat perancis. Keduanya  dipenggal. Dalam hitungan detik kepala dan badan terpisah.

Pengaruh kaum intelektual terhadap kelompok gerakan revolusioner merebut kekuasaan bisa juga kita lihat perjalanannya dalam catatan serajah komunis merebut kekuasaan di Rusia.

Pengaruh komunisme hasil pemikiran Karl Marx dan Fererick Angel sangat kuat terhadap Lenin, Trostky, dkk,  sehingga mereka membentuk barisan revolusioner dari kalangan ploretariat, masyarakat terpinggirkan (masyarakat tanpa kekayaan, atau marhaen dalam istilah Bung Karno).

Terkait Rusia dan tokoh revolusioner Vladimir Lenin nationalgeogrhapic.grid.id edisi Jumat (4/03/2022) menukil tulisan EM46 dalam artikelnya bertajuk What Was the Bolshevik Revolution? yang dimuat di American Historical Association .

EM46 mengatakan, revolusi November 1917, dipimpin oleh sekelompok intelektual, yang sebagian besar belum pernah menjadi pekerja kasar atau membajak sawah.

Ditambahkan, banyak dari mereka —terutama Lenin dan Trotsky—telah tinggal di pengasingan di luar negeri karena pandangan yang telah menyeret mereka ke dalam konflik dengan pemerintahan tsar.

“Semangat pemimpin revolusi adalah Vladimir Lenin, yang berasal dari kaum intelektual dan telah menghabiskan hidupnya bukan sebagai pekerja kasar, tetapi yang ahli dalam menulis dan berbicara,” kata EM46.

Apa yang terjadi kemudian di Rusia ialah nasib Kaisar Tsar Rusia Nicolaus II sama dengan Louis XVI, dihukum mati. Namun Nicolas lebih parah karena semua keluarganya turut dibantai.

Bagaimana di Indonesia?. Jatuhnya rezim Soeharto yang berkuasa selama 30 tahun lebih dapat menjelaskan pengaruh kelompok intelektual terhadap perubahan kekuasaan di Indonesia.

Sebelum jatuhnya Soeharto kita melihat pengaruh pemikiran intelektual seperti Mochtar Lubis, Gus Dur, Sri Bintang Pamungkas, Amin Rais, Gunawan Moehammad, Dawam Rahardjo, Nur Cholis Masjid, Adnan Buyung Nasution, Emha Ainun Najib, dll menyebabkan lahirnya gerakan reformasi di mana mahasiswa berada di garis depan pada 1998.

Dua isu utama yang diangkat oleh gerakan reformasi untuk menghantam rezim saat itu ialah KKN dan Dwi Fungsi ABRI yang dianggap mengekang kebebasan sipil, menciptakan ketidakadilan berkepanjangan, dan menyengsarakan rakyat selama hampir setengah abad rezim Soeharto berkuasa. Hasilnya Soeharto lengser ke peribon,kata Gus Dur.Kekuasaan kembali ke pemiliknya: rakyat Indonesia.

Namun jauh sebelum itu, pada 1928, para kaum terpelajar atau “jong” dalam istilah Belanda, Indonesia mengangkat sumpah pemuda sebagai bentuk perlawanan kepada Belanda.Para Kiyai, ulama dan santri angkat senjata melawan penjajah.

Dalam artikelnya berjudul ‘Meluruskan Salah Kaprah di Sekitar Bung Karno yang dimuat di Harian Kompas halaman 7 edisi Senin (23/01/2023), anak sulung Bung Karno, Guntur Soekarno  menulis, “Istilah massa aksiperjuangan  untuk mengubah keadaan secara revolusioner, militan, dan terorganisasi – didapat Bung Karno dari pengalaman membaca banyak buku tentang gerakan sosial-demokrat di Eropa”.

Jelas menunjukkan bahwa pemikiran intelektual Bung Karno terkait revolusi kemerdekaan yang melibatkan konsep massa aksi akibat pengaruh pemikiran intektual Eropa di masanya.

Dan jika kita menengok sejarah Alexander The Great, Penguasa Eropa dan sebagian Asia dari Macedonia, sekitar 2322 tahun lalu,  anda akan tahu bahwa intelektual Yunani yang terkenal Aristoteles mempengaruhi pikiran sang Raja.Ini nampak dari gaya diplomasinya dan penghargaannya kepada peradaban.

Masih banyak lagi cerita kisah kaum intelektual mempengaruhi  dan bahkan ikut serta adu fisik di lapangan dalam rangka merebut kekuasaan.

Semuanya menunjukkan antara tokoh agama dan kelompok intelektual memiliki garis persamaan : keduanya radikal atau revolusioner dalam menanggapi kesoliman pemimpin yang sudah melampaui batas(*)

Bersambung…

WARTAWAN LIPUTANTIMUR.COM DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS DAN TIDAK MEMINTA ATAU MENERIMA PEMBERIAN DALAM BENTUK APAPUN

BERITA TERKAIT

Tuntut Penegakan hukum terhadap Passobis, ,Aliansi Hmi Korkom UNM, TAMALATE, UNIBOS DAN PERINTIS Seruduk Polda Sul-Sel !

Liputantimur.com | Makassar - Aliansi HMI Korkom UNM-TAMALATE - UNIBOS - PERINTIS melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolda Sulsel dinihari /28/April/2025 . terkait...

Warga Minta Kapolres Matim Evaluasi Babinkantibmas Desa Golo Lijun di Diduga tidak Profesional

Liputantimur.com | Mantim - Sikap Bhabinkantibmas Desa Golo Lijun, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Bripka EDMUNDUS M.MITE dinilai tidak koperatif dalam menangani permasalahan yang...

Seorang Mahasiswa Asal Sulbar Diduga Jadi Korban Kriminalisasi, Sandek dan MKM Turun Tangan

Liputantimur.com I Jakarta Utara - Seorang mahasiswa asal Sulawesi Barat bernama Ahmad yang sedang menempuh studi di Jakarta, menjadi korban dugaan kriminalisasi oleh Polsek...

Diduga Tambang Ilegal Dibackingi, Aliansi Mahasiswa Bergerak Geruduk Polres Gowa?

Liputantimur.com | Gowa - Aliansi Mahasiswa Bergerak Kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan mapolres gowa, selasa (22/04/2025). Aksi tersebut menyuarakan terkait maraknya aktivitas tambang ilegal...

Aliansi Pemuda Mahasiswa dan Masyarakat Lingkungan Kampung Parang Seruduk Kantor Lurah dan Camat Barombong

Liputantimur.com | Gowa - Aksi unjuk rasa Aliansi Pemuda Mahasiswa dan Masyarakat Lingkungan Kampung Parang gelar aksi unjuk rasa di depan kantor Lurah Lembang...

Usai Minum Ballo, Pria di Makassar Tega Tikam Teman Sendiri!

Liputantimur.com | Makassar – Sungguh tega, seorang pria berinisial MA (54) harus berurusan dengan pihak berwajib Kepolisian sektor manggala setelah menikam temannya sendiri usai...

Breaking News, Pengrusakan Atribut Aksi di Seba-seba Diduga Diperintah Jendral?

Liputantimur.com | Morowali - Breaking News, telah terjadi dugaan tindak pidana pengrusakan atribut aksi rumpung Raja Bungku ke XIII di Seba-seba, Desa Ululere, Kecamatan...

Jelang Demo Perbaikan Jalan di Sinjai Barat, Polres Sinjai Siagakan 103 Personel 

Personel yang terlibat dalam pengamanan aksi ini merupakan gabungan dari berbagai satuan fungsi di Polres Sinjai serta anggota dari Polsek Sinjai Utara

Oknum Wartawan Kerap Sorot Mafia BBM di Gowa, Ternyata?

Liputantimur.com | Gowa - Seorang yang mengaku wartawan bernama Budi kerap menaikan berita sorotan terkait maraknya mafia Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar kini...

“Aksi Nekat Pelaku Narkoba di Toraja Utara: Buang Barang Bukti dan Coba Tabrak Polisi”

Liputantimur.com | Toraja Utara - Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Toraja Utara Polda Sulsel kembali mengungkap kasus penyalahgunaan peredaran narkotika di Wilayah Kabupaten Toraja...

Miris, Aksi Premanisme Debt Collector di Mojokerto Nyaris Bahayakan Nyawa!

Liputantimur.com | Mojokerto - EW pria paruh baya warga asal Nganjuk, Jawa Timur, menjadi korban aksi premanisme yang dilakukan oleh oknum debt collector dari...

Lagi Lagi, Aksi Premanisme Oknum Deb Collekctor di Kota Makassar Menarik Paksa Kendaraan?

Liputantimur.com | Makassar - Seorang pengendara sepeda motor jenis Bebek Honda Scoopy dengan Nopol DD 6292 PR atas nama Nurahmi diduga menjadi korban perampasan...

LSM LIRA Riau Dampingi Korban Pemukulan ke Polresta Pekanbaru

Liputantimur, Pekanbaru, Riau -Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Riau mendampingi korban pemukulan yang terjadi ditempat huburan malam New Paragon yang beralamat...

Hasil Survei SMRC: Ganjar Pranowo Ungguli Semua Kandidat di Bursa Capres 2024

Jakarta - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendapat dukungan publik paling besar untuk menjadi presiden. Hal tersebut berdasarkan hasil temuan survei Saiful Mujani Research...

Pencanangan Zona Integritas Kota Palu, Ini Pesan Sekkot Irmayanti

Liputantimur.com, Palu - Wali Kota Palu yang diwakili oleh Sekda Kota Palu Irmayanti, S.Sos, M.M menghadiri sekaligus menyampaikan arahan pada kegiatan pencanangan zona integritas. Kegiatan...

Breaking news, Macet Total Diduga Gegara Jembatan Timbangan

Breaking news - Seorang yang tidak menyebutkan identitasnya sedang mengeluhkan Aktivitas pengelolaan Jembatan Timbangan Datae di Jalan Poros Sidrap, Kabupaten Sidrap. Minggu, (10/04/2022). Dari informasi...

Himbauan Untuk Jangan Memarkir Kendaraan dibahu Jalan Penghibur

https://youtu.be/XRtsvBsN_-o Makassar, liputantimur - Warga Makassar yang memarkir kendaraan dibahu jalan Penghibur dihimbau untuk memindahkan kendaraannya. Himbauan ini disampaikan oleh Lurah

Ralokasi Lapak PK5 jadi Solusi,Mari Belajar di Kecamatan Ujung Pandang

Liputantimur.com, Opini -  Penggusuran lapak PKL bukan solusi karena hanya menimbulkan masalah baru seperti pengangguran, kemiskinan dan kejahatan, teriak salah satu pedagang kaki lima...

Pendaftaran Bakal Calon Ketua PP Sulsel di Warnai Perdebatan, Sibali : Tidak Sesuai ADRT

Liputantimur.com | Makassar - Kontestasi Pemilihan bakan calon Ketua MPW Sul-Sel (Majelis Pimpinan Wilayah Sulawesi Selatan) Ormas Pemuda Pancasila periode 2022-2027 telah dimulai. Bakal...

Sat. Linmas Kota Makassar Turun Membantu Korban Kebakaran di Maccini Parang

Liputantimur.com, Makassar – Puluhan anggota Sat.Linmas Kota Makassar melaksanakan giat kerja bhakti dan memberikan bantuan kepada korban Kebakaran di Pasar Malam Lorong 04 RW001/RT010...

Kapolres Sinjai Berikan Reward Kepada Personelnya

Liputantimur, Sinjai, Sulsel - – Kapolres Sinjai, Ajun Komisaris Besar Polisi (Akbp) Iwan Irmawan, S.Ik., M.Si kembali menganugerahi reward kepada personelnya yang berprestasi. Disiplin dalam...