Liputantimur.com, Jeneponto, Sulsel – Miris, anak perempuan bawah lima tahun (Balita) diduga jadi korban pelecehan seksual di Desa Mattiro Baji, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.
Informasi tersebut diunggah oleh akun Facebook Silfia Feronica Chaniago di Grup Laporan Warga Makassar, sekira pukul 23:55 Wita, Minggu (13/03/2022).
Postingan itu viral dimana menceritakan seorang perempuan masih balita menjadi korban pelecehan seksual anak.
Dengan itu, alih-alih muncul rasa geram, miris, dan gusar penuh sindiran yang tak terbendung kepada pelaku.
Sementara rasa perikemanusiaan mengiris pedalaman rasa. Miris dan sedih.
Bukan cuma itu, sejumlah tanggapan dari akun pengguna facebook lainnya ikut prihatin pada korban dan kecam perbuatan pelaku.
Kenapa tidak, anak yang masih balita, tak berdosa pun belum memahami kehidupan dunia ini justru mengalami pelecehan seksual anak.
Baca juga : Dialog, Pelecehan dan Kekerasan Seksual yang Semakin Marak
Hal tersebut kemudian media ini melakukan konfirmasi ke beberapa pihak.
Silfia Feronica Chaniago adalah admin Laporan Warga Makassar yang juga Founder Lembaga Cinta Kasih Makassar.
Ia menceritakan bahwa informasi tersebut bersumber dari kerabat korban.
“Ada voice chat Tantenya kita dengar sendiri ya,” singkatnya
Sedangkan korban sedang dirawat di rumah sakit (RS) Lanto Dg Pasewang Jeneponto dengan kondisi mengkhawatirkan.
“Bayi kondisi agak mengkhawatirkan dan akan dirujuk,” singkatnya. Senin,(14/03/2022).
Sementara kerabat korban yang dikonfirmasi justru memohon maaf lantaran belum bisa memberikan keterangan banyak terkait kejadian menimpa AN.
Ia hanya menyampaikan jika kasus tersebut sudah ditangani pihak berwenang.
“Tabe kodong nda bisa ka dulu terlalu banyak komentar ini saat ini ku serahkan sama pihak yang berwenang, Sudah ditangani,” tutupnya.
Belum diketahui siapa pelaku atas kasus pelecehan seksual anak tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan pihak terkait belum berhasil dikonfirmasi. (*)