Liputantimur.com, opini – Merasa jenuh, membosankan,kelelahan, termasuk perasaan lapar yang mengganggu. Itulah diantaranya oleh-oleh dari jalan poros Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros yang penulis dan kebanyakan dari pengguna jalan poros ini harus menerimanya pada Jumat (06/05/2022) pukul.15.10 Wit
Betapa tidak. Kurang lebih 1,5 jam menunggu masalah kemacetan berakhir, namun tidak juga kunjung berakhir. Jalan poros Moncogloe Kabupaten Maros yang menghubungan Dusun Tokka sebagai lokasi pernikahan Aura Aulia Imandara Ramdhan putri sulung Walikota Makassar Muh Ramdhan Pomanto (selanjutnya ditulis Danny Pomanto) tetap saja tidak memperlihatkan tada-tanda kemacetan akan berakhir dalam tiga jam ke depan.
Tak mau berlama-lama direpotkan dengan urusan buang air besar, buang air kecil dan perasaan lapar yang kerap datang di tengah jebakan kemacetan.Termasuk juga rekan saya yang harus menghadiri pernikahan anak dari rekannya pada pukul.19.15 Wit.
Apa boleh buat, daripada harus tersiksa berjam-jam, akhirnya saya dan teman lainnya memutuskan untuk segera meninggalkan tempat.Balik kanan pulang ke rumah.
Sementara itu, dari sumber informasi yang saya temui, terungkap bahwa akses jalan ke Dusun Tokka, lokasi pesta perkawinan Aura Aulia putri sulung Walikota Makassar Danny Pomanto,mengalami kemacetan sepanjang kurang lebih 500 meter.
Kemacetan itu menyebabkan tersumbatnya jalan menuju ke Desa Tokka dari jalan poros Moncongloe sehingga ratusan kendaraan roda empat campur roda dua yang akan ke luar dan masuk ke lokasi perkawinan sama-sama mengalami keadaan : tak bisa bergerak maju-mundur alias terjebak (stuck).
Jadilah kemacetan sepanjang kurang lebih 2 kilometer. Ada yang menyebut, 15 kilometer, yang membuat saya dan rekan-rekan terpaku di dalamnya.
“Balik kanan saja kalau begitu”, saran seorang teman yang duduk manis di samping tempat duduk saya. Saya dan tiga rekan lain kontan menerima saran teman ini dengan beberapa alasan.
Pertama, kami tak salah hanya karena tak bisa penuhi 100 persen undangan pesta perkawinan putri sulung orang nomor satu di Kota Makassar. Pasalanya kami ada niat memenuhi undangan namun karena dihadang oleh situasi dan kondisi yang buruk sehinngga kami terpkasa kembali ke rumah sebelum tiba di lokasi,pesta perkawinan.
Kedua, masih terdapat banyak sekali waktu untuk bisa bertemu dan mengucapkan selamat menempuh hidup baru dan bla..bla.. kepada kedua mempelai pengantin baru dan kedua orangutanya.
Ketiga, tapi kalau toh juga tak bisa bertemu dengan pengantin baru ini, saya dapat memberikan doa keselamatan dan kebahagiaan hidup berumah tangga.Ingat, hasil sebuah doa kadang lebih tinggi harganya dari sebuah mobil mewah bernama mercedes benz,atau apa.
Keempat, saya dan rekan-rekan tak mau direpotkan dengan urusan lapar, buang air besar dan buang air kecil yang kerap kali mengganggu.Saya juga tak mau kehilangan momen di pesta perkawinan sahabat di tempat lain.
Dan alhamdulillah, rupanya Walikota Makassar Danny Pomanto memahami kesulitan para undangan yang terjebak macet berjam-jam sehingga harus balik pulang.
Atas situasi itu beliu meminta maaf serta menganggap kami sudah hadir bertemu pengantin meskpun hanya sekedar niat dengan usaha yang gagal di tengah jalan.
“Kalau pun orang putar balik dan tidak sampai ke sini saya anggap niatnya sudah sampai ke sini”, katanya di hadapan ribuan undangan yang sempat menginjakkan kakinya di bumi Tokka tempat berlangsungnya pesta prenikahan Aulia.
Masih Solid
Andai saja jalan raya Mocogloe tidak mengalami kemacetan parah,dipastikan panitia pelaksana bisa memenuhi targetnya yakni 10 ribu lebih manusia menghadiri pesta perkawinan Aura Aulia di dusun Tokka, Desa Bontomarannu, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Jumat (06/05/2022).
Hebat kan ?. Jelas hebat menurut ukuran saya.
Saya harus akui bahwa selama 35 tahun berdiam di Kota Makassar, mata saya ini tidak pernah menyaksikan atau melihat judul berita seorang pejabat Walikota Kota Makassar mengundang 10 ribu lebih manusia ke acara pesta perawinan yang ia gelar. Kecuali undangan untuk hadir di event kampanye pilwali, pilgub atau pilpres.
Kedua, nyaris semua Pj RTRW (hampir 6000 orang), tomas, camat dan stafnya, lurah dan stafnya, ASN, dan anggota masyarakat memenuhi undangan, tetapi karena terkendala jalan macet, dll, sehingga lebih dari separuh orang yang diberikan undangan bisa hadir di tempat.
Sementara itu informasi yang dihimpun penulis mengatakan, kalau tak mau dikatakan 100 persen, 99 persen penerima undangan adalah merupakan orang-orang yang pernah melibatkan diri dalam pemenangan paslon Walikota dan Wakil Walikota Makassar Danny Pomanto dan Fatmawati Rusdi pada Pilwali Makassar 2020.
Secara psikologis, kedatangan para eks tim pemenangan di momen ini menunjukkan hati mereka masih kepada Danny Pomanto.Di sini pula Danny Pomanto menjunjukkan kepada publik bahwa dia dan Tim ADAMA masih solid dan mampu mengantarkan calonnya memenagkan petarungan Pilwali, Pilbub, dan bahkan Pilpres 2024 mendatang.
Itulah oleh-oleh lainnya dari Jalan Poros Moncongloe.Sebuah oleh-oleh yang bisa membuat nyali lawan politik Danny Pomanto dan Fatmawati Rusdi tergerus alias menciut.
Solidnya tim ADAMA juga tercium di event Makassar Salat Subuh Berjamaah dan Makassar Bertakbir yang berlangsung silih berganti di bulan Ramadhan 1443 H baru-baru ini, dll. (*)