Liputantimur.com, Makassar – Yayasan Budaya Hijau Indonesia bersama Pemerintah Kecamatan Ujung Pandang akan laksanakan implementasi Inovasi “Kawasan Eco Enzyme Karebosi (KEMAEKI) untuk Makassar/Karebosi 2 kali tambah Sehat”.
Survey lokasi Inovasi KEMAEKI dilaksanakan di Kawasan titik NOL Kota Makassar yang didampingi oleh Lurah Baru, Fajar Harianto.
Dimana Karebosi merupakan Kawasan titik NOL, Kota Makassar ini akan menjadi pusat Edukasi dan Aplikasi sejuta manfaat dari pengelolaan limbah organik pilihan (ECO ENZYM) .
Hal tersebut diungkapkan Kepala Keluarahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, bahwa program KEMAEKI, akan disemprotkan secara terjadwal 3x sehari melalui sprayer khusus di Kawasan Karebosi, sehingga udara bisa lebih sehat dengan mengurangi polusi pada lingkungan.
Baca juga : 11 Masalah Lingkungan Hidup yang Jadi Ancaman Mahluk Bumi
“Tentunya akan dinikmati oleh warga yang beraktifitas di dalamnya selain itu Relawan Eco Enzym dan duta/pemerhati lingkungan akan melakukan edukasi kepada warga tentang pengelolaan limbah organik pilihan menjadi lebih bermanfaat (Eco Enzym)” ungkapnya Fajar Harianto, Kamis, (19/05/2022).
Bukan hanya itu, terdapat beberapa manfaat yang telah terbukti dan teruji Eco Enzyme Reei sebagai disinfektan alami, dapat mengurangi polusi, mengobati luka, menyuburkan tanaman/pupuk, dan sebagai cairan pembersih yang ramah lingkungan seperti sabun, sampo, pasta gigi, dan masih banyak lainnya.
Sedangkan pusat edukasi dan aplikasi Eco Enzyme dilakukan di Karebosi dikarenakan ada beberapa poin strategis, diantaranya:
Karebosi sebagai pusat kegiatan bisnis, olahraga, relaksasi/rekreasi, kuliner Warga Kota Makassar.
Karebosi sebagai titik barometer pengukuran tingkat polusi udara di Kota Makassar.
Terdapat banyak tempat usaha yang bergerak di jasa kuliner yang memiliki potensi limbah organik pilihan yang dapat diolah menjadi ECO ENZYM.
Dapat menjadi pilot project edukasi dan aplikasi Eco Enzym di Kota Makassar dan Indonesia. (*)