Liputantimur.com, Palu – Perawat menurut Gubernur Rusdy Mastura adalah pemegang peranan dalam pengambilan kebijakan bidang kesehatan.
Misalnya dengan memastikan masyarakat terlayani kesehatannya secara profesional dan tanpa adanya perbedaan.
“Mengingat kesehatan adalah salah satu variabel yang sangat mempengaruhi dalam perhitungan IPM Sulawesi Tengah,” kata Kadis Kesehatan dr. I Komang Adi Sujendra, Sp.PD membaca sambutan Gubernur.
Pembuka agenda Rapat Kerja Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (Rakerwil PPNI) Sulteng, Jum’at sore (27/5), bertempat di Kafe Kalora.
Olehnya itu Rakerwil diharap mampu menggali ide-ide cerdas untuk dikembangkan menjadi program.
Di kesempatan lain, Ia menyebut bahwa keberhasilan menekan Covid-19 tidak lepas dari kinerja perawat yang bertugas di garis depan. Walau diakui tak sedikit perawat yang terpapar virus bahkan gugur dalam tugas.
“Semoga (perawat) yang gugur mendapat tempat mulia sebagai syuhada,” kata Kadis Kesehatan melanjutkan sambutan yang dibaca.
Sementara Ketua PPNI Sulteng Dr. Fajrillah Kolomboy Malonda, M.Kep mengatakan bahwa pemulihan Sulteng pascabencana 2018 dan Covid-19 tidak lepas dari dedikasi perawat.
“Pada saat itu sosok perawat betul-betul hadir di masyarakat,” sebutnya bahwa perawat banyak menolong di saat-saat kritis itu.
Olehnya agar sinergitas dengan daerah maksimal maka pengurus PPNI kata ketua harus memiliki intelektualitas, spiritual dan emosional yang baik.
Sehingga Rakerwil diharapkannya bisa memberdayakan pengurus dan anggota PPNI Provinsi dan Kabupaten kota se Sulteng.
“Melalui rakerwil Kita perkuat solidaritas dan tingkatkan tata kelola yang profesional,” tandasnya.
Turut hadir pula pada di pembukaan Rakerwil PPNI anggota Komisi III DPRD Sulteng Dra. Marlela, M.Si. (Ibra).
Sumber : Biro Adm Pimp Setdaprov Sulteng