Liputantimur.com, Jeneponto – Pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) Kelara Karaloe tepatnya di Kel. Tolo Utara, Kec. Kelara disinyalir mengabaikan Standar Operasional Prosedur (SOP) sehingga kualitas diragukan.
Diketahui, Anggaran pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi Kelara Karalloe cukup besar dengan nilai pagu paket Rp. 9.250.000.000 yang bersumber dari APBN/Dana Alokasi Khusus (DAK).
Kemudian selaku pemenang tender rehabilitasi jaringan irigasi DI Kelara Karalloe adalah CV. Gala Putra mandiri, dengan nilai kontrak Rp 7.110.000.000 dimulai pengerjaan sejak Februari 2023 hingga Oktober 2023.
Pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi DI Kelara Karalloe mendapat sorotan warga lantaran pengerjaan dinilai tidak sesuai gambar.
Di mana ditemukan sejumlah titik ketebalan bangunan hanya 5 cm seperti di bagian dinding dan lantai, sehingga warga meragukan kualitas jaringan irigasi tersebut.
Sepertia disampaikan oleh salah satu Warga yang enggan disebutkan namanya, ia mengungkapkan jika pengerjaan harus sesuai gambar dengan ketebalan bangunan 10 Centi Meter (Cm) bukan 5 Cm.
“Gimana mau kuat, kalau cuma 5 cm, dan di gambar seharusnya 10 Cm,” ungkap salah satu warga Kecamatan Kelara. Munggu (24/9/23) lalu.
“Tapi kenyataannya pelaksanaan di lapangan, ternyata cuma itu yang terlaksana,” tambahnya.
Sementara itu, dikonfirmasi pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) oleh Balai Pompengan Jeneberang terkait pengawasan pengerjaan rehabilitasi jaringan irigasi DI Kelara Karalloe, Tajuddin mengatakan sudah tidak di Jeneponto lagi.
“Ok pak sy ada dijeneponto saat pemasangang box culver setelah itu sy dipindahkan kemakassar,” kata dia
Ia menambahkan saat ini pengerjaan rehabilitasi jaringan irigasi Kelara Karalloe ditangani Sulaeman dan rekannya Dahrul.
“Ada pak sulaeman selaku direksi dan pak Dahrul,” singkatnya, Sabtu (30/9/23).
Baca Aksi PB DPRD Desak APH Serius Tangani Dugaan Korupsi di PDAM Jeneponto
Selanjutnya, dikonfirmasi Nirwani Nasrullah selaku Pelaksana Teknis pengerjaan rehabilitasi jaringan irigasi tersebut
Namun ia enggan memberikan penjelasan rincian standar atas ketebalan pembaguanan rehabilitasi jaringan irigasi DI Kelara Karalloe.
“Semua sudah ada standar operasional prosedurnya untuk menjaga mutu pekerjaan. Sehingga jika ada permasalahan dilapangan bisa ditunjukkan di mana dan akan diklarifikasi,” jelasnya.
Lanjut, Nirwani meminta untuk ditunjukkan titik pengerjaan rehabilitasi jaringan irigasi bermasalah tersebut.
“Bapak bisa ke lokasi. Ketemu dengan pengawas kami Dan bisa menunjukkan lokasi2 yg bermasalah,” ujarnya kepada media, Sabtu (30/9/23).
Hingga berita ini diterbitkan pihak kontraktor pelaksana CV Gala Putra mandiri sementara berusaha dikonfirmasi. (*)