Liputantimur.com, Makassar – Eric Fromen dalam kitabnya “Masyarakat Sakit “(1995) memuji langkah Presiden Amerika Serikat Franklin D Rosevelet (1882 – 1945) yang mampu selamatkan negaranya dari ‘krisis sosial’.
Franklin saat itu, kata Eric, mengabdikan kekuasaan pada kalangan marginal dan miskin dengan meminimalisir itervensi kaum ‘oligarki’ dalam pemerintahan. Langkah yang dipilih presiden AS yang ke -32 ini dikemas dengan nama ‘Social welfare, selanjutnya disebut SW.
Kata lain, kalau mau aman, negara harus berlaku adil pada seluruh rakyat. Di satu sisi negara dituntut terus menciptakan kelompok masyarakat kelas menengah, kelas atas, hingga kelas premiun.
Pada saat yang sama negara juga diharapkan berupaya mengangkat kesejahteraan kelompok masyarakat terpinggirkan atau miskin. Dalam upayanya ini negara bersifat otonom, dalam arti tidak disetir oleh kelompok ‘oligarki’.
Sebab itu segala upaya berbau SW yang diakukan oleh lembaga negara atau lemabaga swasta semestinya mendapat dukungan sepenuhnya dari seganap anggota masyarakat.
Apalagi SW ini terncatum dalam Pasal 34 UUD 45 yang mewajibkan negara memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar.
Juga Pasal 27 UUD 45 yang mewajibkan negara menjamin hak warga negara memperoleh pendidikan, pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Termasuk agama, semisal islam, mewajibkan umatnya memberikan zakat, menganjurkan umat mengamalkan infaq dan sedekah.
Tugas utama
Berangkat dari pemikiran yang mendasar itulah liputantimur.com melihat giat ‘bagi-bagi ta’jil’ yang dalasanakan oleh Satlinmas Kecamatan Ujung Pandang selama dua tahun berturut-turut (2021-2022) tak lain untuk memenuhi amanat ‘social welfare’ dalam UUD45 dan Agama (islam).
“Tidak hanya itu, bagi-bag ta’jil yang kami lakukan tahun lalu, tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang juga bertujuan mendorong dan memelihara semangat beribadah kalangan internal kami, umat islam, umat lain, utamanya ibadah bersedekah. Baik dalam keadaan senang mau pun susah kita sebaiknya tetap bersedakah”, kata Komandan Pos (Danpos) Sat.Linmas Kecamatan Ujung Pandang Lusiana M Said.
Pemikiran yang senada juga disampaikan oleh Komandan Sat.Linmas Kota Makassar Irwan.
“Susah senang kita bersedekah. Karena itu dalam waktu dekat Sat.Linmas Kota Makassar akan melaksanakan bakti sosial di panti asuhan yang ada di Kota Makassar, katanya, usai rapat teknis rencana pelaksanaan program bakti sosial ke panti asuhan, Rabu (20/04/2022).
Irwan menambahkan bahwa bakti sosial berupa bagi-bagi tajil, bantuan ke panti asuhan dan bantuan kepada korban bencana dan sebagianya merupakan tugas mendasar Sat.Linmas.
Alasannya, kata dia, giat sosial dapat mencegah sedini mungkin terjadinya mengganggun kantibmas dan ini tugas utama Sat.Linmas.
“Sejauh pengalaman kami membantu korban bencana kebakaran, termasuk korban gempa bumi di Mamuju 2021 menunjukkan, korban bencana tidak melakukan misalnya pencurian kebutuhan pokok karena kebutuhan mereka ini selalu dapat dipenuhi oleh pemerintah dan masyarakat ”, kata Irwan.
Informasi yang dihimpun oleh liputantimur.com mengungkapkan, sampai hari ini Sat.Linmas Kota Makassar menggalang dana sukarela dari kalangan internal sendiri. Dan bakti sosial yang akan dilakukan di panti asuhan dalam rangka ulang tahun Sat.Linmas yang ke-60 yang jatuh pada tanggal 19 April 2022.(*)