Liputantimur.com, Palu – Gubernur Sulteng H. Rusdy Mastura sangat menyambut Antusias menerima rombongan misi dagang dan investasi Provinsi Jatim (Jawa Timur) yang dipimpin langsung Gubernur Hj. Khofifah Indar Parawansa.
Pada pertemuan di Hotel BW Coco, Rabu (23/2/2022) Siang, Gubernur Rusdy Mastura dalam sambutan selamat datang banyak menyelipkan kisah nostalgia seputar tempat-tempat memorable di Surabaya.
“Ini kota kenangan pertama yang tidak bisa kami lupakan,”ungkap Gubernur mengenang masa indah di Kota Pahlawan.
Gubernur lalu mengapresiasi misi dagang dan investasi ini sebagai wujud membangun kerjasama ekonomi dan pemerintahan guna meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan dua daerah.
Kata Gubernur Rusdy, Sulteng membutuhkan kerjasama dengan Jatim dan daerah-daerah maju lain untuk mengolah komoditi unggulnya.
Diantara komoditi yang diekspos gubernur, seperti potensi tambang, kopra, cokelat, jagung, udang vaname, durian musang king, smart village, food estate, industri perikanan halal dan sebagainya.
“Bagi Sulawesi Tengah kita harus banyak kerjasama karena kita kurang sumber daya manusia tapi kaya sumber daya alam maka (Kita) harus banyak kerjasama dengan daerah-daerah lain,” pesannya.
Selain itu, dirinya menyanjung masyarakat Surabaya yang terkenal dinamis dan heroik mengusir penjajah sebagai motivasi bagi Sulteng.
“Insya Allah termotivasi OPD saya untuk bisa berkembang karena orang Jawa Timur lebih dinamis dan Kita tahu hanya orang Jawa Timur yang mampu mengusir Kubilai Khan,” kata gubernur membumbui sambutan dengan sejarah gagalnya invasi Mongol ke Nusantara berkat perlawanan Singosari.
Sementara Gubernur Khofifah dalam sambutannya mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas penyambutan Gubernur Rusdy Mastura dan jajaran. Ia mengatakan bahwa hubungan dagang antar dua provinsi ini terbangun sangat produktif.
Dari data BPS 2021, nilai transaksi dari Jatim Ke Sulteng sebut Gubernur Khofifah menyentuh 4,3 Triliun Rupiah dan sebaliknya dari Sulteng ke Jatim sebesar 2,32 Triliun.
Kata gubernur merangkap kader NU ini bahwa faktor intensnya perdagangan Sulteng dan Jatim ditengarai keserupaaan akar budaya.
Di Gresik misalnya, Ia menemukan pengrajin kain tenun Donggala, pertanda ada kontak antara pengrajin tenun Sulteng dan Jatim.
“Kain NTT, Bali, NTB, Sumatera Selatan dan Sulawesi Tengah, Saya lihat ada tarikan yang sama dengan Jawa Timur. Perasaan Saya ini karena Mojopahit dulu memperluas kekuasaan (ke daerah-daerah) sehingga ada keserupaaan,” timpal Gubernur Khofifah yang juga menguasai sejarah Nusantara.
Akhirnya besar harapan Gubernur Khofifah, di lain waktu Gubernur Rusdy dan OPD Sulteng balas berkunjung ke Surabaya.
“Kami tunggu kunjungan balik Pak Gub dan semua elemen Sulawesi Tengah,” kata gubernur menanti kedatangan rombongan Sulteng.
Dalam acara ini, tercapai sejumlah kesepakatan kerjasama ekonomi dan pemerintahan antara OPD Sulteng beserta KADIN, HIPMI dan IWAPI dengan pemerintah Jatim.
Pembukaan acara ditandai simbolis dengan pemukulan gimba oleh kedua gubernur. Dilanjutkan penyerahan cinderamata plakat daerah dan peninjauan stan-stan UKM.
Nampak hadir pucuk pimpinan OPD dari kedua provinsi, pelaku usaha, organisasi dagang dan mitra kerja. (Ibra).