Liputantimur, Takalar, Sulsel – Peristiwa adu mulut dan bersitegang antara Warga dan pihak Pemerintah dalam hal ini Kepala Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, Bapak Yusuf Naba menerima ratusan peserta aksi unjuk rasa, oleh Warga Desa Bontoloe. Kamis, (06/01/2022)
Aksi unjuk rasa tersebut dalam rangka menolak keras pemberhentian sementara kepada Kepala Desa (Kades) Terpilih, yaitu Kades Bontoloe yang disinyalir dikeluarkan oleh Bupati Takalar. Haji Syamsari Kitta.
Salah satu Warga saat dimintai keterangannya oleh awak media, Kadri Hasyim, mengatakan bahwa aksi ini adalah aksi spontanitas Warga atas penolakan kebijakan Bupati Takalar terhadap Kades Terpilih, Haji Amir Guliling Daeng Tayang, SE MM.
Sementara Kades tersebut diketahui baru seminggu sudah dilantik langsung diberhentikan.
“Amanah masyarakat Bontoloe, belum dilaksanakannya eh, sudah diberhentikan. Ada apa dengan Bupati Takalar?, tutur Kadri.
Baca berita: Camat Galesong Utara Disinyalir Nekat Buat APHB di Atas Tanah Sengketa
Ditambahkan pula, bahwa “Apa yang dilakukan, Haji Amir Guliling Daeng Tayang tidaklah melanggar dikarenakan usulan penggantian perangkat Desa itu dilakukan sebelum surat edaran Bupati Takalar dikeluarkan” terang Kadri
Ironisnya, surat edaran tersebut dikeluarkan tanpa dicantumkan hari dan tanggal diterbitkannya.
“Kami menduga, sangat sarat dengan unsur pemetaan politik dalam kebijakan ini, namun Saya selaku warga masyarakat sangat tidak terima atas apa keputusan ataupun kebijakan yang diambil oleh Bupati Takalar, dimana kami baru memiliki euforia atas kemenangan warga Desa Bontoloe dengan terpilihnya Kepala Desa kami yang baru, dan dilantik sepekan yang lalu, kenyataan kami tak bisa merasakan awal kepemimpinannya karena di berhentikan sementara” tandas Kadri.
Ia menilai aneh dan ajaib kebijakan Bupati Takalar hal ini dan berharap mewakili Warga Desa Bontoloe, dengan dasar pembinaan dan evaluasi.
Betapa tidak, mereka baru mau bekerja untuk rakyat tiba-tiba sudah diberhentikan sementara dalam jangka waktu tidak ditentukan.
“Kami memilih Kades baru untuk perubahan Desa kami yang lebih baik, malah diperlakukan seperti ini. Kami berfikir, Bupati Takalar telah menciderai demokrasi di Kabupaten Takalar” ujar Kadri dengan nada kecewa.
Lebih lanjut, mewakili ratusan Warga yang melakukan unjuk rasa, Kadri menegaskan aksi protes ini akan terus berlanjut, apabila tuntutan dan penolakan mereka tidak di indahkan dan ditindak lanjuti oleh Bupati Takalar, Haji Syamsari Kitta.
“Kami akan terus melakukan penolakan dengan apa yang dilakukan terhadap Kepala Desa terpilih kami” tutup Kadri.
Hingga berita diterbitkan pihak terkait berlum berhasil dikonfirmasi. (*)