ada dua syarat kehidupan yang selalu dicari oleh ilmuan di planet lain luar bumi. Apa itu ?. Air (H2O) dan oksigen (O2).Sejauh ini ilmuan belum menemukan dua syarat kehidupan tersebut di luar planet bumi. Sayang sekali.
Maka bersyukurlah Nabi Adam as beserta turunannya pada Tuhan yang memberikan kepadanya sebuah planet layak hidup berlama-lama secara gratis bernama bumi.
Persoalannya, manusia selalu meracuni udara dan air padahal dia tahu kelakukan ini berbahaya karena dapat merusak kehidupannya.
Mestinya manusia merawat dan menjaga bumi agar tidak rusak dan merusak kehidupan mahluk di atasnya.Akan tetapi yang kerap terjadi saat ini sebuah kondisi terbalik. Manusia merusak bumi.
Pengrusakan bumi secara berkelanjutan dan massif oleh manusia mulai berlangsung di Inggris saat ditemukannya mesin uap dan listrik pada abad ke-18.
Penyebab utama manusia merusak bumi ialah keserakahan dan kebodohan atau ketidaktahuan.Wajar pelaku pengrusakan bumi ditemukan pada semua strata sosial; orang kaya, pejabat negara, hingga orang miskin.
Nah, ketika manusia mengetahui lapisan ozon menipis, keseringan terjadi anomali iklim, dan penyebabnya ialah molekul CFC.
Kemudian fakta itu dikuatkan oleh fakta lain sepeti percepatan tingkat pencairan es di kutub. Ratusan jenis serangga, unggas, ikan, tumbuhan, dll penghuni bumi mengalami kepunahan dalam waktu relatif singkat.
Barulah manusia sadar bahwa bumi tengah berada dalam ancaman kehancuran total akibat ulahnya sendiri.
Kesadaran itu merubah paradigma berfikir ilmuan,birokrat dan pelaku usaha. Tema sentralnnya ialah membangun tanpa merusak bumi”.Pertanyaan khususnya ialah apa dan bagaimana membangun tanpa meracuni air dan udara?.
“Jangan tebang pohon tanpa pengganti. Jangan produksi racun pembunuh, apa pun jenisnya,jangan. Temukan cara mengobati kerusakan lingkungan dan penyakit tumbuhan. Ilegal loging harus dimatikan, dan seterusnya”.
Itulah jawaban umum yang mesti secara disiplin diterjemahkan dan dipraktekkan di lapangan.Itu pula yang menjadi permintaan utama (baca hukum utama) dari pemerintah negara-negara yang peduli pada peningkatan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan (sustainable) utamanya kepada pelaku usaha dan negara-negara yang acuh tak acuh terhadap kesehatan lingkungan.
Permintaan tinggi
Akibat dari tekanan pemerintah terhadap pelaku usaha ialah tingginya permintaan terhadap tenaga-tenaga ahli di bidang lingkungan hidup.Salah satu tenaga ahli yang paling dicari ialah arborist.
Begitu tingginya permintaan terhadap ahli arborist sehingga gaji yang ditawarkan sangat menggiurkan.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS keluaran 2015 menunjukkan gaji pemangkas pohon dan pemangkas yang diperoleh di Wisconsin rata-rata sebesar $ 36.830 (Rp.44.5 juta/bulan kurs Rp.14.500) hingga $ 39.220 (Rp.47,3 juta/bulan kurs Rp.14.500). Setiap tahun di Wisconsin beberapa wilayah menunjukkan rata-rata $ 50.000 atau Rp.60,4 juta per bulan kurs Rp.14.500 , tulis academiccourses.co.id.
Enam tahun kemudian angka gaji naik menjadi Rp.91,6 juta atau 1,1 miliar per tahun setara gaji foreste (lihat detik.com “10 Pekerjaan di Bidng Lingkungan Paling dicari Saat ini dan Besaran Gajinya”, edisi Senin, 25/10/2021).
Besarnya gaji yang ditawarkan karena tenaga ahli yang terdia tak sebanding dengan jumlah permintaan. Indonesia misalnya butuh 20 ribu lebih tenaga ahli kehutanan termasuk aborist untuk menjaga hutan, produksi hutan industri, yang luasanya jutaan hektar.Saat ini tenga ahli tersedia baru mencapai kurang lebih 9 ribu orang.
Tidak hanya karena faktor difisit tenaga ahli, tingginya gaji yang ditawarkan juga karena ahli arborist, utamanya spesialis penebang pohon ukuran besar, risiko yang dihadapi besar, yakni nyawanya sendiri dan kerusakan ekosistem hutan karena kesalahan penebangan.
Dan tak kalah pentingnya dari semua itu, arborist juga dicari oleh pemerintah kota untuk merawat hutan kota, taman kota, dan sebagainya. Di sini yang dicari ialah arborist tumbuhan, ahli penebang pohon dan dokter tanaman.
Terkait hal itu, lembaga pendidikan gateway AS mengungkap tren kebutuhan arborist spesialis pemangkas pohon. Dikatakan, secara nasional, angka-angka pemerintah menunjukkan pemangkas pohon akan tumbuh pada tingkat 18 persen, lebih cepat daripada rata-rata untuk semua pekerjaan.
“Kota pintar di masa depan dijadwalkan untuk memasukkan lebih banyak ruang hijau, dan banyak kota dan kota sudah menanam lebih banyak pohon.Tren ini akan membuka peluang bagi para arborist”, katanya.
Fator lain penyebab mahalnya gaji aborist ialah jumlah perguruan tinggi dan lembaga pendidikan yang menyediakan program studi (prodi) penghasil aborist pemegang sertifikat ahli aborist khususnya ahli penebang pohon, cukup minim karena kekurangan dosen ahli bidang ini.
Di Amerika Serikat (AS) Gateway dapat menjadi piihan meraih sertifikat/ijazah aborist kelas global.Pembaca dapat mengunjungi gateway di google.
Khusus untuk mendapatkan sertifikat aborist ahli pemotong pohon dengan menggunakan gergaji mesin (operator chainsaw) disarankan mengikuti pelatihan pada lembaga Jogya Training & Career Center (JTCC) Consultan yang bekerja sama dengan Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pembaca dapat menemukan lembaga ini di sini jtcc-consultant.com.
Jika saya walikota, maka saya akan merekrut pemuda pengangguran untuk dididik di lembaga pendidikan dan keteramilan arborist. Alasannya, keluaran lembaga pendidikan ini pasti diterima bekerja di perusahaan yang bergerak di sektor hutan industri,konsultan lingkungan hidup, pemerintah kota dan desa, baik di dalam negeri dan di luar negeri.
Dengan cara itu saya yakin kota yang saya nahkodai akan menjadi kota yang aman dari begal dan warga miskin(*)