Liputantimur.com, Palu – Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Sulawesi Tengah melalui bidang persandian gelar Bimbingan Teknis Sumber Daya Manusia Pengelola Computer Security Incident Respons Team (CSIRT).
Mengusung tema “Peningkatan Kapasitas Tim Tanggap Insiden Siber, Analisa dan Identifikasi Jaringan Komunikasi Sandi Pemerintah Daerah”. Kegiatan ini dilakukan selama 3 hari dimulakan tanggal 26-28 September 2022, bertempat di Hotel Citra Mulia. Selasa (27/9/2022).
Tujuan dari kegiatan bimtek tersebut yaitu meningkatnya kuantitas dan kualitas aumber daya yang kompeten, berintegritas dan profesional dalam mewujudkan kebutuhan dan pengelolaan sumber daya keamanan informasi persandian yang baik.
Kemudian melindungi sumber daya informasi dari gangguan keamanan informasi, mempelajari tentang tanggung jawab personil untuk menjaga keamanan informasi serta merespon insiden keamanan informasi apabila mengalami masalah keamanan informasi.
Pada Bimtek juga menghadirkan narasumber yang berasal dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia Nurman Yohan Sopandji, S.ST, M.T.
Pada kesempatan itu diikuti peserta sebanyak 70 orang yang merupakan para Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkup Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi Sulteng.
Melalui sambutannya Kepala Dinas Kominfo Dra. Novalina, MM mengatakan, bahwa pesatnya perkembangan teknologi dapat berdampak pada kerawanan adanya kebocoran dan penyalahgunaan informasi.
Maka dalam hal ini lanjutnya, diperlukan upaya peningkatan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta penambahan perangkat pengembangan keamanan informasi melalui berbagai jenis pembinaan.
Bimbingan teknis persandian yang dilakukan oleh Dinas Kominfo merupakan salah satu bentuk keseriusan Pemprov dalam melakukan pembinaan SDM secara periodik berkelanjutan dan pengembangan serta pengelolaan sumber daya perangkat keamanan informasi yang tepat.
“Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Kominfo akan memfasialitasi kawan-kawan semua dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur dalam mengelola CSIRT” Ujar Novalina.
Selanjutnya, dengan semakin banyaknya CSIRT yang terbentuk pada sektor pemerintah dapat membangun kemandirian dan kesiapan dalam menghadapi ancaman insiden siber, serta berkontribusi langsung dalam menjaga keamanan siber di Indonesia.
“Adanya CSIRT ini sangat penting sekali dalam membangun kemandirian dan kesiapan Pemda dalam menghadapi gangguan keamanan informasi, “Tambah Novalina.
Diakhir sambutannya Novalina berharap agar para peserta dapat mengikuti bimtek CSIRT dengan baik sehingga dapat memahami tugas, fungsi dan peran CSIRT itu sendiri.
Turut hadir pada kesempatan itu BSSN RI, ASN lingkup Kabupaten/Kota dan Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala bidang serta Pejabat fungsional Dinas Kominfo Provinsi Sulteng. (Ibra/Red).