Liputantimur.com, Makassar – Puluhan ribu penduduk marginal tengah menjalani hidup di bawah kolong langit Makassar. Mereka kerap menerima perlakuan yang tidak adil, menyengsarakan dan nyaris tanpa mendapat pembelaan hingga kelompok ini senantiasa mengalami kesulitan dalam meningkatkan kesejahteraannya.
Sementara itu para pendiri Bangsa Indonesia, utamanya Bung Karno, tidak menghendaki ada satu pun rakyat negerinya tercatat hidupnya miskin atau melarat.
“Jangan sampai ada rakyat kita seperti anak ayam yang mati di lumbung padi”, tegasnya. Sehingga kemudian gagasan ini dikristalkan dalam falasafah Bangsa Indonesia yakni Pacasila dan dijabarkan ke dalam hukum dasar negara Indonesia; UUD’45.
Dari sejumlah alasan itu disertai oleh kesadaran kuat untuk membela hak-hak rakyat yang tertindas di alam demokrasi mendorong beberapa tokoh masyarakat Kecamatan Mariso Kota Makassar bersatu dan bertekad mendirikan ormas yang diberi nama Forum Pembela Masyarakat Makassar, disingkat (Fopermas).
“Kerapkali terjadi warga kelas bawah disolomi dan mirisnya mereka sering tidak menerima perlindungan berarti yang menyebabkan kemiskinan berkelanjutan” kata salah satu penggagas Fopermas Muh Rum Madjid, disapa Boy, kepada liputantimur.com di Posko Recover Center Jln.Merak, Rabu (25/05/2022) pukul.21.45 Wit.
Boy mengaku dirinya bersama beberapa tokoh masyarakat Kecamatan Mariso sudah menyusun AD/ART beberap waktu lalu. Beberapa diantaranya mulai berjalan perlahan melakukan perekrutan pengurus di tingkat kota dan kecamatan.
“Kami sudah membuat draf AD/ART dan mulai jalan merekrut pengurus tingkat kota dan kecamatan karena ormas ini bersifat terbuka untuk seluruh rakyat Indonesia. Kami harap satu bulan ke depan perekrutan sudah bisa selesai”, katanya.
Beberapa tokoh masyarakat Kecamatan Mariso Kota Makassar yang terlibat membidani kelahiran Fopermas diantaranya ialah Muh Rum Madjid, Daeng Sikki, Nasir Daeng Ngerang, Irwan Hamzah, Syukur Nyampa, Syafri S, Aisyah.D, Abbas,Supatmi, Muriani, Rate, dll
“Kebanyakan dari kami ialah Pj Ketua RTRW”, tutup Boy Madjid(*)